BANJARMASIN — Patroli penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng), pengamen, hingga anak jalanan (anjal) semakin digencarkan di Banjarmasin.
Satpol PP mengklaim telah menempatkan pengawasan ketat di sejumlah titik rawan, seperti di Jalan Hasan Basri dan Jalan Ahmad Yani.
Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menyebut upaya ini mulai menunjukkan hasil. "Jumlah yang terjaring sekarang jauh berkurang dibanding Juni dan Juli lalu," ujarnya, Senin (11/8).
Selama operasi, petugas kerap main "kucing-kucingan" dengan target penertiban. Banyak di antaranya adalah "wajah lama" yang kembali beraktivitas setelah sebelumnya diamankan. "Sebagian besar memang berulang, tapi ada juga yang baru," tambah Muzaiyin.
Berdasarkan data Satpol PP, pada Juni–Juli lalu lebih dari 90 orang terjaring razia. Itu hanya untuk kawasan Kayu Tangi saja, belum termasuk hasil penertiban di wilayah lain.
Muzaiyin mengklaim, operasi ini membuat suasana kota lebih tertib. "Banjarmasin sekarang jauh lebih bersih dibanding beberapa bulan lalu," katanya. Setiap yang terjaring razia akan diamankan barang bawaannya, lalu menjalani pembinaan awal di kantor Satpol PP. Setelah itu, mereka diserahkan ke Rumah Singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) untuk pembinaan lanjutan. (*)