BANJARMASIN – Usulan permintaan bantuan helikopter untuk mitigasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya dikabulkan. Heli patroli sudah mendarat di Bandara Syamsudin Noor, sejak Senin (11/8/2025). Tak hanya satu heli patroli tersebut yang bakal didatangkan BNPB ke Kalsel.
Rencananya, bakal ada tiga heli lagi yang akan dikirimkan. Heli tersebut meliputi dua heli water bombing, dan satu heli patroli. “Untuk sementara satu heli patroli yang sudah datang. Dalam waktu dekat, ada tiga heli lagi yang akan dikirimkan ke Kalsel sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan karhutla,” terang Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai.
Sesuai keterangan Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq saat apel Kesiapsiagaan Karhutla di Banjarbaru belum lama tadi, jika satu provinsi menetapkan status siaga darurat maka heli ini adalah kebutuhan utama.
“Semoga tiga heli yang rencana didatangkan kembali ke Kalsel, tak lama lagi tiba,” ucapnya. Kabid Kesiapsiagaan bencana BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi menambahkan kejadian karhutla masih terkendali.
Namun, bantuan heli BNPB tersebut tetap sangat penting sebagai langkah antisipasi dan kesiapsiagaan karhutla. “Kami bersyukur BNPB merespons cepat usulan Gubernur Kalsel terkait penanganan karhutla dengan mendatangkan heli ini,” ujarnya.
Menurutnya, heli water bombing yang rencananya akan tiba sangat berguna untuk memadamkan karhutla yang lokasinya sulit dijangkau oleh satgas darat. “Dalam pekan ini, akan tiba lagi, termasuk heli water bombing yang begitu penting dalam menangani karhutla yang sulit dijangkau,” sebutnya.
Kondisi titik api di Kalsel yang terpantau melalui satelit NOAA pada Selasa (12/8), dalam kategori aman. Titik api yang terdata hanya di tiga daerah. Kabupaten Balangan satu titik, Tapin tiga titik, dan Hulu Sungai Selatan satu titik api. (*)