• Senin, 22 Desember 2025

Operasi Modifikasi Cuaca Berakhir, Pemadaman Karhutla di Kalsel Andalkan Heli Water Bombing

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 11:15 WIB
HUJAN BUATAN: Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilaksanakan BMKG Kalsel bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi berakhir pada Jumat (22/8) tadi. (dokumen).
HUJAN BUATAN: Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilaksanakan BMKG Kalsel bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi berakhir pada Jumat (22/8) tadi. (dokumen).

BANJARMASIN – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi berakhir pada Jumat (22/8/2025) tadi.

Meski tak lagi dilakukan OMC, upaya mitigasi untuk menangkal karhutla tetap dilakukan dengan heli water bombing. Pelaksanaannya hingga 30 September mendatang. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai membenarkan OMC dihentikan sesuai jadwal.

Baca Juga: Kalsel Tempati Peringkat 6 Karhutla Terluas di Indonesia, Ribuan Hektare Lahan Terdampak

“Sudah berakhir sesuai jadwal pada Jumat (22/8) tadi. Saat ini, sudah ada awan hujan di langit Kalsel. Tapi, water bombing tetap dilakukan hingga akhir bulan depan,” terang Rifai. Meski OMC dihentikan, Yanuar bersyukur hujan dengan intensitas bervariasi mulai turun di beberapa daerah.

“OMC yang dilakukan sejak 14 Agustus lalu, menunjukkan hasil yang memuaskan. Hingga saat ini, karhutla di Kalsel bisa lebih tertangani, khususnya di daerah yang susah dijangkau,” ucapnya.

Seperti diketahui, sebanyak 800 kilogram garam disemai saban hari. Penaburan dilakukan di titik awan yang berpotensi dapat memicu hujan. “Saat ini, lahan-lahan gambut sudah tak kering. Memang OMC lalu dampaknya sangat bagus dan efektif,” sebutnya.

Seperti diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) membuka data kejadian karhutla sejak awal tahun hingga 10 Agustus tadi. Kalsel berada di urutan ke enam dengan luas lahan tinggi yang terbakar. Dari data KLH, karhutla yang terbakar di Kalsel luasannya mencapai 5.517,24 hektare.

Khusus tanah jenis gambut seluas 324,58 hektare. Sisanya seluas 5.192,66 hektare dengan jenis tanah mineral. Di Pulau Kalimantan, Kalsel berada di bawah Kalbar yang berada di urutan keempat.

Di sana luasan karhutla tercatat 11.258,61 hektare. Sementara karhutla di Kaltim turut tercatat berada di urutan sembilan dengan luas 2.690,38 hektare. Provinsi tertinggi luasan karhutla terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seluas 20 ribu hektare lebih. Di bawahnya ada Sumatera Utara dengan luasan mencapai 15.248,82 hektare. (*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X