• Senin, 22 Desember 2025

Meski Efisien, Rute Udara Lewat Pegunungan Meratus Memang Berisiko, Cuaca Tak Menentu dan Topografi Jadi Tantangan

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 08:15 WIB
PEGUNUNGAN MENTEWE: Beginilah kondisi Pengunungan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Foto: PKJR Tanah Bumbu untuk Radar Banjarmasin (Foto: PKJR Tanah Bumbu untuk Radar Banjarmasin)
PEGUNUNGAN MENTEWE: Beginilah kondisi Pengunungan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Foto: PKJR Tanah Bumbu untuk Radar Banjarmasin (Foto: PKJR Tanah Bumbu untuk Radar Banjarmasin)

BATULICIN - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan bangkai helikopter BK117-D3 milik PT Eastindo Air di kawasan hutan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (3/9). Satu korban berhasil dievakuasi, sementara jasad lain diduga masih berada di dalam helikopter.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan penemuan dilakukan tim SRU Darat Alpha Team pukul 14.45 WITA, dengan koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik yang sebelumnya diberikan KNKT. Korban pertama ditemukan pukul 15.53 WITA, berjarak sekitar 100 meter dari badan pesawat, dan telah dilakukan proses body packing.

Baca Juga: Helikopter BK117 D3 Ditemukan Terbakar di Hutan Mentewe Kalsel, Satu Tewas 7 Korban Lainnya Masih Dicari

Helikopter lepas landas dari Bandara Kotabaru menuju Bandara Palangka Raya pukul 08.46 WITA dan dijadwalkan tiba pukul 10.15 WITA, namun hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas pada pukul 08.54 WITA. Pesawat membawa delapan orang, termasuk pilot dan teknisi.

Perjalanan udara dipilih karena memangkas waktu tempuh signifikan. Jelas lebih efisien. Jalur darat memerlukan waktu lebih dari sepuluh jam, sementara perjalanan dengan helikopter hanya sekitar satu setengah jam. Namun, rute udara melalui Pegunungan Meratus, termasuk kawasan sekitar Air Terjun Mandin Damar, memiliki risiko.

Sebab, selain faktor cuaca, kondisi medan berupa topografi berbukit dengan hutan hujan tropis lebat membuat jarak pandang menjadi terbatas. Lapisan kanopi pohon menutupi permukaan, sementara pohon-pohon rimbun membuat area bawah gelap dan sulit ditembus. Selain itu, hujan lebat, kabut tebal, dan angin kencang yang muncul tiba-tiba menambah tantangan penerbangan.

Seluruh unsur SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan potensi SAR lain terus dikerahkan untuk memperkuat proses evakuasi. Basarnas menegaskan operasi pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil dievakuasi dengan tetap mengutamakan keselamatan personel di lapangan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X