PALANGKA RAYA-Setelah terminal baru bandara diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (8/4) lalu, pihak Bandara Tjilik Riwut optimistis akan ada penambahan rute penerbangan dan juga lonjakan penumpang. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Executive General Manager Bandara Tjilik Riwut, Paryono.
"Infrastruktur sudah ada dan bagus. Kami optimistis pasti ada penambahan rute penerbangan, yang tentunya akan berdampak pada lonjakan penumpang,” ujarnyakepada Kalteng Pos, kemarin (11/4).
Berkaitan dengan rute penerbangan, sebagaimana harapan masyarakat agar dilakukan penambahan, Paryono mengatakan, pihaknya akan membuka kembali beberapa rute penerbangan yang sebelumnya sudah ditutup.
"Aspirasi masyarakat kan menginginkan pengaktifan kembali beberapa rute penerbangan menuju Kalimantan Tengah. Sebagiannya sudah kami ajukan dan sebagiannya sedang direncanakan,” jelasnya.
Beberapa rute yang sebelumnya ditutup akan dibuka kembali, antara lain penerbangan dari Solo - Palangka Raya dan Jakarta - Palangka Raya, menggunakan maskapai Batik Air dan Citilink.
Selain kembali membuka rute yang sebelumnya ditutup, lanjut Paryono, ada kemungkinan pembukaan rute baru, mengingat adanya sejumlah maskapai yang terbang dari Bandara Tjilik Riwut.
“Yang untuk penambahan rutenya kemungkinan penerbangan Citilink dengan rute Makassar - Palangka Raya PP. Saat ini, rute Makassar - Palangka Raya dilayanimaskapai Wings Air dengan pesawat berjenis ATR 72-600. Selain itu, nanti ada penambahan dari Palangka Raya ke Pontianak menggunakan pesawat jenis ATR,” ujarnya.
Meskipun demikian, pihak bandara belum bisa memastikan. Sebab, pihaknya hanya sebatas mengajukan, bukan yang memutuskan.
"Untuk lebih jelas dan pasti soal berapa yang ditambahkan dan diaktifkan, itu menjadi kewenangan masing-masing maskapai. Kami sudah dan sedang mengajukan,” jelasnya.
Perlu diketahui, terminal baru Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 m2 dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Sebelumnya, terminal lama hanya memiliki luas 3.865 m2 dengan kapasitastampung 600 orang per hari. (old/ce/ala)