• Senin, 22 Desember 2025

Ada Mafia Elpiji di Sampit

Photo Author
- Selasa, 8 Januari 2019 | 17:37 WIB

SAMPIT - Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Kotim Rudianur. Dia mengusulkan komisi II dan Pemkab Kotim membentuk tim  pengawas distribusi elpiji subsidi.

”Harus ada aksi nyata. Saya dengan kewenangan di Komisi II berencana membentuk tim pengawas pendistribusian. Unsur utamanya dari dinas perindustrian dan pasar,” kata Rudianur, Senin (7/1).

Menurutnya, kelangkaan elpiji melon disebabkan ketidakberesan distribusi. Dia menduga ada mafia elpiji subsidi di pasaran.

”Ini persolan krusial di satu sisi pemerintah sudah mulai  berangsur menghilangkan minyak tanah dari pasaran, di satu sisi lain gas juga langka. Bagaimana masyarakat memasak? Apakah diarahkan pakai kayu bakar? Jangan-jangan nanti pakai kayu bakar kena kasus illegal logging,” cetusnya.

Rudi akan rapat bersama Pemkab Kotim dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan berusaha mencari solusi guna menstabilkan gas  elpiji 3 kg di pasaran.

”Kelangkaan ini tidak hanya di kota, tapi juga di desa-desa. Masyarakat menanyakan dimana jual tabung gas. Walaupun ada, harganya sudah  tidak sesuai. Satu tabung gas elpiji saja kadang dijual Rp35 ribu. Harus ada tindakan tegas dan cepat dari pemerintah daerah,” ucapnya. (ang/yit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X