SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) ikut memantau situasi di jagat maya. Semua perdebatan, dinamika, terutama yang pengguna media sosial yang kerap membuat gaduh dengan komentarnya sudah masuk catatan hitam. Bahkan, Bupati Kotim Supian Hadi nyaris saja melaporkan netizen pembuat onar itu ke polisi.
”Kami terus pantau medsos melalui tim di Pemkab. Saya juga pernah hampir melaporkan (ke polisi), tapi sudah kami konsultasikan secara hukum,” kata Supian.
Supian menegaskan, unggahan di medsos yang kerap menyerang dirinya hingga Pemkab sudah sering. Bahkan, tim bentukan Supian Hadi sudah menyampaikan laporan unggahan itu padanya. Supian menegaskan, oknum yang kerap membuat masalah sebenarnya hanya segelintir orang.
Jumlahnya pun sangat sedikit . ”Yang gaduh ini sebenarnya hanya 4 -5 orang dan nama-namanya sudah ada. Itu-itu saja orang-orangnya. Ingat, nantinya mereka akan berurusan dengan pemerintah daerah,” tegasnya.
Meski begitu, Supian mengaku tak pernah menyimpan dendam kepada siapa pun yang sudah menyerang dirinya selama memerintah. Dia melihatnya secara positif, meskipun ada serangan pribadi yang selalu diarahkan kepadanya.
”Saya ini sudah pengalaman bagaimana selama ini saya diserang sejak tahun 2010-2015. Bahkan, setelah jadi bupati saya tetap dihantam juga,” ujarnya.
Menurut Supian, ”panasnya” perdebatan di media sosial juga dipengaruhi persaingan jelang Pilkada Kotim. Dia tetap mengimbau agar seluruh tim sukses tak saling klaim dan saling serang kepada bakal calon lainnya.
”Ini masih bakal calon, belum calon, tapi tim suksesnya sudah saling gesek. Kalau bakal calon itu tidak jadi calon, yang rugi siapa? Sudahilah hal-hal seperti itu,” tandasnya. (ang/ign)
