• Senin, 22 Desember 2025

Janggal, Temuan Puing Roket CNSA

Photo Author
- Jumat, 8 Januari 2021 | 15:21 WIB
Sejumlah warga menemukan serpihan roket yang sebelumnya dikira serpihan pesawat di Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,belum lama ini.(RADAR PANGKALAN BUN)
Sejumlah warga menemukan serpihan roket yang sebelumnya dikira serpihan pesawat di Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,belum lama ini.(RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Penemuan puing badan roket antariksa yang diduga milik China National Space Administration (CNSA) oleh warga Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mulai memunculkan kejanggalan.

Kejanggalan muncul akibat tidak sinkronnya kepastian waktu penemuan puing dengan keterangan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin saat siaran langsung di salah satu televisi nasional.

Arfandi, warga Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai yang mengaku sebagai orang pertama yang menemukan sampah antariksa tersebut menjelaskan, benda yang mirip badan pesawat terbang itu ditemukan pada 1 Januari 2021, pukul 22.00 WIB, saat dia memancing bersama enam anggota keluarganya.

Sementara itu, dalam keterangan resmi Kepala LAPAN Thomas Djamaludin, serpihan sampah antariksa milik China tersebut jatuh pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 14.20 WIB di bagian selatan Pulau Kalimantan.

Mengacu keterangan LAPAN dan saksi mata penemu material sampah antariksa tersebut, ada perbedaan waktu tiga hari, sehingga antara waktu penemuan serpihan sampah antariksa dan waktu jatuhnya dinilai lebih dulu penemuan warga.

”Saat itu saya pergi memancing bersama keluarga dan menemukan benda tersebut pada Jumat 1 Januari sekitar pukul 21.00 WIB," tegas Arfandi.

Arfandi melanjutkan, mengingat di lokasi penemuan tersebut tidak ada jaringan seluler dan ketika pulang ke rumah memerlukan waktu, temuan yang sempat mereka videokan tersebut baru diunggah di Facebook melalui akun Andi Andisukandi pada Senin (4/1) sekitar pukul 15.20 WIB.

”Karena saat menemukan kami tidak bisa langsung memberitahukan ke pihak berwenang, tidak ada sinyal. Jadi kami posting saja di Facebook dan heboh," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi terkait kejanggalan tersebut, Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) LAPAN Pontianak Kuncoro mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengamatan dan perekaman. Hasilnya nanti akan disampaikan ke LAPAN pusat.

”Dari pusat yang akan melaksanakan investigasi terhadap objek tersebut," jelasnya.

Ketika ditanyakan apakah sampah antariksa yang jatuh dan melewati orbit serta terjadi gesekan dengan atmosfer bumi bentuknya akan hancur atau masih utuh seperti serpihan roket di Teluk Ranggau itu, menurutnya, akan ada tim yang meneliti hal itu lebih lanjut. Pihaknya tidak punya kewenangan dan keberanian untuk memberikan penjelasan.

”Kami hanya berkoordinasi, melihat, dan melakukan perekaman terhadap objek, dan itu perintah dari pimpinan," pungkasnya. 

Sementara itu, hal lain yang masih menjadi misteri adalah terkait ditemukannya instrumen lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan antariksa, seperti baju isolasi dan satu buah life jacket bertuliskan Yuan Wanghai Panama yang ditemukan 500 meter dari penemuan objek puing roket. Diketahui kapal tersebut juga sempat melintas di perairan tersebut.

Sebagai informasi, dalam rilis resmi pada 5 Januari 2021 sore, Pusat Sains Antariksa LAPAN menerima laporan adanya benda buatan yang jatuh di Teluk Kramat, Kalimantan Tengah. Benda berukuran besar tersebut (sekitar 3 x 4 meter) jatuh sehari sebelumnya dan telah diperiksa aparat Polri dan TNI. Ada kemungkinan bahwa benda tersebut merupakan sampah antariksa yang berasosiasi dengan Roket Chang Zheng (Long March) milik Tiongkok yang digunakan untuk meluncurkan satelit Beidou 3-IGSO 3 pada tanggal 4 November 2019.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X