• Senin, 22 Desember 2025

NEKAT!!! Warga Kumai Buru Buaya Gunakan Peralatan Sederhana

Photo Author
- Senin, 18 Januari 2021 | 10:13 WIB
BERBURU BUAYA ; Penampakan buaya dan warga serta bekal tali untuk menangkap buaya di tepi Sungai Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Jumat (15/1).(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)
BERBURU BUAYA ; Penampakan buaya dan warga serta bekal tali untuk menangkap buaya di tepi Sungai Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Jumat (15/1).(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

Warga di kawasan bantaran Sungai Kumai dan Kapitan, Kecamatan Kumai, nekat memburu buaya yang kerap berjemur di gosong tepian sungai. Mereka khawatir dengan ancaman buaya.

Bertelanjang kaki dan mengenakan celana dalam, pemburu buaya amatir warga Kecamatan Kumai tersebut menyisir tepian hutan bakau dan nipah di Desa Sungai Kapitan. Sukarelawan pemburu buaya itu hanya berpegang dengan satu motivasi, menangkap hidup-hidup predator pemangsa agar  anak-anak mereka kembali bebas bermain dan berenang di sungai.

Mereka sudah tiga hari ini mengintai tempat penampakan buaya tersebut, namun seolah mengerti keberadaan manusia beberapa ekor buaya besar itu tidak berani muncul atau sekadar berenang melintas.

Ketika pemburu pulang, beberapa nelayan yang melintas justru melihat apex predator itu naik ke pantai hutan bakau dan nipah. Ketika kembali didatangi, buaya tersebut hanya meninggalkan jejak kaki di lumpur.

Warga heran buaya tersebut tidak pernah mau meninggalkan daerah kekuasaannya. Padahal perkembangan zaman, kawasan tersebut saat ini begitu dekat dengan permukiman penduduk. “Saya bersama teman-teman barusan menyisir di lokasi timbulnya buaya, rencana kalau ada buayanya mau saya tangkap hidup-hidup,” kata Ujang salah seorang warga yang ikut berburu buaya, Sabtu (16/1).

Bahkan ia sudah menyisir tepian Sungai Kapitan yang masuk RT 01 dan RT 02, namun mereka belum menjumpai keberadaan buaya tersebut. Ia menyebut ada tiga ekor buaya yang biasa mangkal di kawasan itu dan satu diantaranya masih kecil dan sudah ditangkap warga.

Dengan tanpa dibekali pengetahuan tentang cara menangkap buaya, ia kerap dihantui ketakutan, namun semua itu kalah dengan rasa khawatir dengan teror buaya pada keluarga dan masyarakat setempat.

“Rasa takut tetap ada, tapi saya suka sama tantangan, kalau menangkap ular memang sejak dari kecil sering main-main sama ular, jadi udah ngga takut lagi, intinya saya rela apa saja demi keselamatan orang lain, prinsip itu sudah tertanam dalam diri saya,” ungkapnya. 

Dalam menjalankan aksinya, Ujang dan kawan-kawan hanya membekali diri dengan tali dan jaring besar untuk menjala ikan serta parang. Bahkan rencananya mereka akan memancing buaya tersebut dengan menggunakan bangkai ayam agar buaya segera muncul.  (tyo/sla)

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X