Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran untuk sementara berjaya di Kalimantan Tengah. Perolehan suara sementara memperlihatkan pasangan itu unggul jauh dari dua pesaingnya, Anies-Muhaimin (1) dan Ganjar Mahfud (3). Mengacu hasil hitung suara sementara di website resmi KPU RI pada laman https://pemilu2024.kpu.go.id/, Prabowo-Gibran unggul jauh di Kalteng. Sampai pukul 20.45 WIB tadi malam, total suara masuk dari 589 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kalteng dari total 7.830 TPS (7,52 persen).
Baca Juga: Banyak Calon Jemaah Banjarmasin yang Belum Lunas, Bisa Diganti Haji Cadangan
Suara sementara pasangan nomor urut 2 mendominasi di semua kabupaten/kota. Rinciannya, pasangan Prabowo-Gibran meraup 37.997 suara (67,22 %), disusul Anies-Muhaimin dengan 10.586 suara (18,73 %) dan Ganjar-Mahfud dengan 7.945 suara (14,05 %). Berdasarkan data Pemilu 2019 lalu, Kalteng sejatinya merupakan kandang PDI Perjuangan. Banteng saat itu berjaya dengan perolehan suara 354.331 suara. Hasil itu seirama dengan kemenangan pasangan Joko Widodo-Maaruf Amin yang diusung PDIP dengan meraup 830.948 suara, unggul dari Prabowo-Sandi dengan 537.138 suara.
Unggulnya Prabowo-Gibran yang diusung Gerindra dan sejumlah partai lainnya memperlihatkan figur jadi penentu pemilih untuk menjatuhkan pilihan. Sebagian besar pemilih tak berpedoman pada latar belakang partai yang mengusung. Secara nasional, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 2 Prabowo – Gibran unggul jauh dari dua pesaingnya, Anies – Muhaimin (1) dan Ganjar-Mahfud (3).
Kuatnya Prabowo-Gibran juga diperlihatkan di TPS tempat Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyalurkan hak pilihnya. Pasangan nomor urut 2 itu menang telak dengan 145 suara, disusul Anies-Muhaimin 24 suara, dan Ganjar-Mahfud 38 suara. ”Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 244, suara yang digunakan sebanyak 207 untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Pasangan yang unggul suara di TPS 02 (tempat Sugianto mencoblos) adalah Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 145,” kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 02, Irine.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keunggulan Prabowo-Gibran di Kandang Banteng tidak lepas dari pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengambil contoh hasil sementara di Jawa Tengah. Secara formal yang menang di sana memang Prabowo – Gibran. Namun, secara simbolik keunggulan pasangan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Jokowi memang di sana.
”Terlepas dari apapun sebabnya. Apakah efek bansos, efek personality, efek approval rating,” katanya. Dia menyebut, kemenangan itu juga menunjukkan ada asosiasi positif antara approval rating Jokowi dengan elektabilitas Prabowo – Gibran. Menurut Burhan, ada migrasi suara yang cukup besar dari kubu 03 ke 02. Semua itu tidak lepas dari peran Jokowi. Akibatnya, suara Ganjar – mahfud di Jawa Tengah tergerus. Bukan hanya unggul di Jawa Tengah, hasil quick count IPI menunjukkan bahwa Prabowo – Gibran unggul di dua provinsi besar lainnya, yakni Jawa Timur dan Jawa Barat. Keunggulan mereka di Jawa Timur bahkan cukup signifikan, 65,3 persen.
”Jawa Timur saya sebut penting karena tidak ada capres yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Timur, sejak tahun 2004” imbuhnya. Kembali Bersatu Sementara itu, Sugianto Sabran menyerukan kepada semua pihak untuk kembali bersatu. Semua perbedaan yang muncul selama menjelang pemilihan umum hingga pemungutan suara selesai harus diakhiri. ”Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar setelah pemilihan bisa bersatu kembali dalam keadaan aman dan nyaman, supaya bisa membangun Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah dengan baik,” tegas Sugianto, Rabu (14/2). Sugianto berharap pemilu kali ini melahirkan pemimpin bangsa yang terbaik. ”Siapa pun yang terpilih nanti, semuanya adalah yang terbaik untuk bangsa,” tegasnya, seraya menyerukan agar ketua umum partai juga kembali bersatu, duduk bersama membicarakan kemajuan bangsa. (*)