• Senin, 22 Desember 2025

Parah! Lebih dari 200 KK Terdampak Banjir Musiman di Utara Kotim

Photo Author
Indra Zakaria
- Minggu, 25 Februari 2024 | 18:30 WIB
TERENDAM: Kondisi banjir tampak udara di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu, Sabtu (24/2/2024). (Istimewa)
TERENDAM: Kondisi banjir tampak udara di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu, Sabtu (24/2/2024). (Istimewa)

Setiap tahun dalam satu dekade ini, bencana banjir yang menjadi musiman kembali melanda beberapa kecamatan dan puluhan desa di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hingga Sabtu (24/2/2024),  banjir masih melanda sejumlah desa, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mencatat, ada sekitar 247 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengungkapkan, jumlah tersebut meliputi warga terdampak banjir di sejumlah desa di beberapa kecamatan. Seperti di Desa Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu, yang terdampak ada 84 KK. Kemudian di Kecamatan Tualan Hulu di Desa Tumbang Mujam ada 151 KK yang terdampak dan di Desa Merah ada 12 KK yang terdampak. Banjir di pemukiman warga Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi, Sabtu (24/2/2024).

Banjir di Tualan.

Diungkapkannya pula, banjir di  wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, seperti di Desa Selucing  Pelantaran, Sungai Ubar Mandiri, Pantai Harapan, Bukit Raya, Sudan, dan Desa Parit, sudah mulai surut. Begitu juga di Kecamatan Cempaga, Desa Rubung Buyung dan Patai, kondisi banjir sudah mulai surut.

Baca Juga: Truk Pemuat Babi Picu Kemarahan Warga Kotawaringin Barat

“Banjir masih terjadi di Desa Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu, dengan ketinggian 40 – 50sentimeter, dengan 84 KK yang terdampak,” sebut Multazam. Kemudian lanjutnya, di Kecamatan Tualan Hulu tepatnya di Desa Tumbang Mujam ketinggian banjir sekitar 70sentimeter, Desa Merah ketinggian banjir 90sentimeter. Sedangkan Desa Luwuk Sampun dan Desa Tanjung Jorong belum terdata.”Sebagian data masih proses pengumpulan, dan ada sebagian desa yang kami belum bisa mencapai lokasi. Hal ini lantaran ada sebagian yang belum bisa diakses, dan ada yang bisa diakses tapi perlu waktu yang lama,” terang Multazam Sementara itu, di wilayah Kecamatan Kotabesi yang merupakan desa rawan atau langganan banjir yakni Desa Hanjalipan, juga tergenang air luapan sungai dengan ketinggian 40-50sentimeter dan, diperkirakan genangan air akan meningkat.

Multazam menambahkan,  pada 24 Februari 2024 kemarin juga dilaporkan terjadi banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Mentaya Hulu, yakni Desa Tangkarobah, Tanjung Jariangau, Bawan, Tangar, dan Desa Tanjung Batur dengan ketinggian banjir rata-rata 20 sampai 30 sentimeter.

“Kondisi cuaca hujan deras pada hari sebelumnya atau pada tanggal 23 Februari 2024, sehingga proses debit air sungai cepat meluap. Untuk beberapa desa di Kecamatan Mentaya Hulu debit air masih terus bertambah, namun tidak ada korban jiwa,” bebernya.

Sementara itu, sebagai upaya penanganan, tetap dibuka pelayanan kesehatan di Puskesmas setempat untuk masyarakat yang terdampak banjir, karena jalan yang terkena banjir masih bisa dilewati. Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca curah hujan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di wilayah Kotim pada 24 Februari jam 07.00 WIB hingga 25 Februari jam 07.00 WIB berdasarkan data model prediksi cuaca numerik, berpotensi hujan ringan hingga sedang. (yn/gus)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X