• Senin, 22 Desember 2025

Nama Polisi Disebut dalam Pungli di SPBU Sampit, Ini Kata Kapolres Sampit

Photo Author
- Minggu, 15 September 2024 | 11:00 WIB
ilustrasi pungli
ilustrasi pungli

Menanggapi dugaan keterlibatan oknum polisi dalam pungli di SPBU di Sampit, Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, merespons dengan menyatakan telah mengerahkan personel untuk menindaklanjuti dugaan praktik pungli tersebut. Ia berkomitmen melakukan penyelidikan dan tindakan tegas. “Jika ada anggota Polres Kotim yang terbukti terlibat, mereka akan dikenakan sanksi sesuai aturan,” tegasnya.

Baca Juga: Soal Pungli di SPBU di Sampit, Pelaku Bilang Setor ke Sejumlah Pihak

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Arya Yusa Dwicandra, menyatakan bahwa pungutan liar tersebut dilakukan oleh oknum pemuda setempat, bukan petugas SPBU. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Kotim untuk mengambil tindakan tegas dan memastikan SPBU aman dari ancaman dan intimidasi.

“Pertamina berkomitmen memastikan penyaluran  BBM subsidi sesuai dengan regulasi yang ditetapkan demi kepentingan masyarakat. Kami mendukung langkah-langkah penegakan hukum oleh pihak berwenang,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan praktik pungutan liar (pungli) di sejumlah Stasiun Pengisian  Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sampit kembali mencuat ke permukaan. Meskipun masalah ini telah berulang kali menjadi perhatian, hingga kini belum ada solusi yang tuntas. Penanganan baru dilakukan ketika insiden tersebut menjadi viral di media sosial.

Perhatian publik tertuju pada kasus ini setelah seorang sopir truk berani merekam momen saat dirinya dimintai sejumlah uang oleh sekelompok orang di SPBU. Video tersebut tersebar di media sosial sejak Kamis (12/9) dan langsung mendapat sorotan luas. Video yang awalnya dibagikan di TikTok itu memperlihatkan sang sopir yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU dekat kawasan Bandara Haji Asan Sampit, dengan membawa uang Rp100 ribu. Namun, ia dimintai uang sebesar Rp200 ribu oleh sekelompok orang yang diduga kerap berkeliaran di SPBU tersebut, dengan alasan untuk jasa parkir.

“Kami tidak makan sendiri, uang ini disetorkan ke polisi, Sabhara, SPKT, Polsek,” kata salah satu pelaku dalam video tersebut. Masalah pungli berkedok jasa parkir ini sebenarnya sudah lama menjadi keluhan di kalangan sopir. Berdasarkan catatan Radar Sampit, keluhan serupa muncul setiap tahun. (ang/hgn/sir/ign)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X