PROKAL.CO, Masyarakat Jalan Panunjung Tarung, Kelurahan Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir, sempat dilanda ketakutan pada Sabtu (14/12) siang.
Seorang pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan mengamuk, menghancurkan rumah, dan membakar sepeda motornya sendiri. Aksi ini mengundang perhatian warga, yang segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Kapolres Pulang Pisau, AKBP Mada Rahmadita, melalui Kapolsek Kahayan Hilir IPTU Ibnu Khaldun, membenarkan adanya insiden tersebut.
"Setelah mendapat laporan, personel langsung menuju lokasi bersama lurah, ketua RT, dan tim medis Puskesmas Pulang Pisau," jelas IPTU Ibnu.
Di lokasi, tim gabungan berhasil mengamankan pria tersebut untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Berdasarkan hasil evaluasi medis, pria itu memerlukan penanganan lebih lanjut oleh ahli kejiwaan. Langkah ini diambil untuk mencegah risiko yang lebih besar di kemudian hari.
Pentingnya Respon Cepat dalam Kasus Gangguan Kejiwaan
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat terhadap kasus gangguan kejiwaan.
Tidak hanya untuk melindungi individu yang bersangkutan, tetapi juga untuk menjaga keselamatan lingkungan sekitar.
Warga yang sempat dilanda ketakutan akhirnya merasa lega berkat tindakan cepat yang diambil oleh Polsek Kahayan Hilir.
Penanganan yang melibatkan koordinasi dengan tim medis, aparat desa, dan pihak keluarga menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini tanpa memicu konflik lebih lanjut. "Kami sangat mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian," ujar salah satu warga.
Gangguan Kejiwaan dan Dukungan Komunitas
Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus gangguan kejiwaan di Indonesia terus meningkat, namun masih banyak yang belum tertangani dengan baik.
Hal ini kerap dipengaruhi oleh stigma sosial dan minimnya akses terhadap layanan kesehatan jiwa.
Kasus di Pulang Pisau menegaskan perlunya fasilitas penanganan khusus yang dapat diakses oleh masyarakat, termasuk peningkatan peran keluarga dalam memberikan dukungan.
Melalui kejadian ini, pemerintah setempat diharapkan dapat mendorong kampanye kesadaran kesehatan mental di masyarakat, sehingga kasus serupa dapat ditangani lebih baik.
