• Senin, 22 Desember 2025

Hotspot di Kalteng Meningkat, Kotawaringin Barat Mulai Dikepung Karhutla

Photo Author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 13:30 WIB
TIM GABUNGAN: Penanganan kebakaran lahan di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, yang terjadi sejak Selasa (29/7) sore. (istimewa/BPBD Kobar)
TIM GABUNGAN: Penanganan kebakaran lahan di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, yang terjadi sejak Selasa (29/7) sore. (istimewa/BPBD Kobar)

PANGKALAN BUN- Semak belukar, sisa kegiatan pembersihan area jalan poros Hasan Pasnan di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terbakar, belum lama ini, Selasa (29/7). Api yang menyebar kemudian menghanguskan lahan kosong di sekitarnya.

Tim terpadu yang terdiri dari Balakar Huma Singgah Itah, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), MPA Desa Sebuai Timur, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Keraya pun dikerahkan untuk menangani. Tim gabungan itu bekerja keras memadamkan api, dari sore hingga larut malam sekitar pukul 19.30 WIB, di tengah kencangnya tiupan angin laut.

Proses pendinginan untuk membasahi area yang terbakar dimaksudkan agar api tidak menyala kembali dititik yang sama. Tim yang kembali melakukan penanganan pada pagi hari keesokan harinya, harus berjibaku dengan kobaran api, hingga kebakaran lahan itu benar-benar dinyatakan padam.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menegaskan, dari 4 hektar lahan yang terbakar, tim terpadu berhasil memadamkan seluas 2 hektar. Kendala angin kencang menjadi tantangan bagi tim dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Vegetasi yang terbakar berupa semak belukar, ilalang dan pohon akasia, dengan jenis tanah gambut dan kebakaran terjadi di permukaan dan dalam gambut," ujarnya, Rabu (30/7).

Saat di lapangan tim gabungan terkendala dengan sulitnya sumber air di sekitar lokasi yang terbakar. Mereka pun hanya mengandalkan pasokan air dari mobil water suplai sebanyak 3 unit, terdiri dari 2 unit milik BPBD dan 1 unit milik KPHP.

Di hari yang sama, kebakaran lahan juga terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Tanjung Terantang Kecamatan Arut Seltan di areal seluas 0,25 hektar. "Lahan terbakar dengan vegetasi semak belukar, akasia dan ilalang. Respon cepat BPBD akhirnya mampu memadamkan kebakaran kurang dari 1 jam," ungkap Martogi.

Terpisah, Polda Kalteng terus siaga menyikapi peningkatan titik panas (hotspot) yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan menegaskan, pihaknya telah mengintensifkan langkah-langkah penanggulangan karhutla secara masif.

“Titik api di wilayah Kalteng menunjukkan tren peningkatan. Personel Polda dan Polres jajaran bersama instansi terkait telah sigap di lapangan untuk melakukan pemadaman dan penanganan,” ujarnya, Selasa (29/7).

Dirinya pun menegaskan perlunya kesadaran kolektif masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Tindakan tersebut tidak hanya membahayakan lingkungan, tapi juga mengancam kesehatan serta dapat menimbulkan kerugian besar.

“Saya mengimbau masyarakat dan juga korporasi untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Apapun alasannya. Karena dampaknya sangat luas. Mulai dari kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, hingga terganggunya aktivitas sosial dan ekonomi warga,” imbuhnya.

Disampaikan pula, Polda Kalteng telah menyebarluaskan edaran mengenai larangan pembakaran hutan dan lahan serta konsekuensi hukum bagi para pelakunya. “Kami tidak segan melakukan penegakan hukum jika ditemukan unsur kesengajaan dalam pembakaran hutan dan lahan. Semua ada sanksinya. Ini juga menjadi upaya preventif agar masyarakat lebih sadar dan bijak,” tegas Iwan.

Dirinya juga meminta jajarannya tidak lengah, dan terus melakukan patroli deteksi dini potensi karhutla di wilayah masing-masing.(tyo/daq/gus)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X