• Minggu, 21 Desember 2025

Gubernur Kalteng Usir Perwakilan Perusahaan saat Rapat, Geram Direkturnya Tak Hadir

Photo Author
- Sabtu, 20 September 2025 | 11:30 WIB
GERAM: Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat rakor di Gedung Serba Guna Sampit, Jumat (19/9) malam.
GERAM: Gubernur Kalteng Agustiar Sabran saat rakor di Gedung Serba Guna Sampit, Jumat (19/9) malam.

SAMPIT – Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran kecewa karena sebagian besar direktur perusahaan yang diundang tak hadir dalam rapat koordinasi (rakor) optimalisasi pendapatan daerah di Gedung Serba Guna Sampit, Jumat (19/9) malam.

Kekecewaan Gubernur muncul setelah rangkaian kegiatan yang padat di Kota Sampit. Sepanjang hari itu Agustiar menghadiri penanaman pohon, memberikan pemeriksaan kesehatan gratis di SMAN 1 Sampit, membuka Gubernur Cup Zona Barat di Stadion 29 November, dan menutup hari dengan rakor di Gedung Serba Guna. Meski lelah dan cuaca hujan deras, Agustiar tetap hadir. Namun, dia mendapati hanya sedikit pimpinan perusahaan yang datang langsung.

Menurut Agustiar, dari 65 perusahaan di wilayah Kotawaringin Timur dan Seruyan yang diundang, hanya enam direktur yang hadir. ”Sebenarnya saya malas menyampaikan hal ini. Tapi, saya lihat direktur yang hadir hanya enam perusahaan dari 65 perusahaan yang diundang. Tidak sampai 40 persen. Kalau berkenan, yang hadir bukan direkturnya, kalau bisa, harus bisa keluar dari gedung ini," tegasnya.

Gubernur menegaskan, undangan ditujukan kepada direktur, bukan untuk diwakilkan. Baginya, ketidakhadiran pimpinan perusahaan sama saja dengan tidak menghormati pemerintah.

”Saya datang ke sini selaku Gubernur Kalteng. Sekali lagi, yang merasa bukan direktur, keluar dari sini," kecam Agustiar. Dalam rakor yang membahas upaya mendongkrak pendapatan daerah demi percepatan pembangunan, Agustiar meminta perusahaan berkontribusi nyata bagi kemajuan Kalteng.

Dia mencontohkan tindakan tegas yang pernah diambil di Gunung Mas (Gumas), di mana ia mendatangi empat perusahaan yang tidak hadir. ”Saya tidak peduli apa pun jabatannya. Di Gumas ada empat perusahaan yang ada kesalahan tidak datang, saya datangi perusahaannya. Tapi, ingat ada konsekuensinya," tegasnya.

Gubernur juga mengkritik komitmen perusahaan soal tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat. Dia menyinggung praktik CSR yang menurutnya tak konsisten dan penggunaan kendaraan dengan plat luar Kalteng yang merusak jalan.

”Ayolah, punya kepedulian sedikitlah dengan masyarakat Kalteng. Bicara CSR, kalian sering bohong, bicara pelat KH ada yang dari Sumatera, banyak dari pelat non-KH, apa mau saya tutup jalan provinsi supaya kalian tidak bisa lewat?" ucapnya sambil menahan amarah.

Agustiar mengingatkan perusahaan bahwa ketidakpatuhan akan ditindaklanjuti. Dia memberi batas waktu satu minggu dan ancam akan menjemput perusahaan mana pun yang tak patuh membayar pajak.

”Kalau begini caranya, saat diundang rakor yang datang tidak direkturnya langsung, lihat saja nanti akan saya kejar. Saya tunggu satu minggu, perusahaan apapun namanya, yang tidak patuh bayar pajak, akan saya kejar," tegasnya.
Untuk sektor perkebunan, Gubernur menegaskan akan menanyakan pertanggungjawaban terkait plasma dan komitmen dukungan terhadap pemerintah daerah.

Dia menekankan bahwa tuntutannya bukan berlebihan, melainkan meminta komitmen untuk masa depan. ”Saya tidak mau muluk-muluk, saya hanya minta komitmennya. Tolong sampaikan ownernya. Saya tidak bahas masa lalu, saya bahas masa depan. Saya ingin kita akur, rukun damai. Tolong lah dibantu CSR, ada bencana banjir, jalan rusak atau bencana lain dibantu."

Agustiar menutup sambutannya dengan ajakan agar perusahaan tidak takut berhadapan dengan pemerintah asalkan mematuhi aturan, karena menurutnya hal itu akan memastikan kelancaran usaha dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

”Yang merasa direktur, sadarlah, jangan takut menghadapi pemerintah, selama kalian mentaati aturan, semua usaha akan berjalan lancar dan perekonomian akan terus bertumbuh lebih baik," pungkasnya. (hgn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X