• Senin, 22 Desember 2025

Bayi 9 Bulan di Sampit Dibanting Tetangga Diduga Alami Gangguan Jiwa, Alami Retak Tulang Kepala

Photo Author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 10:35 WIB
Geger : Ruang IGD Dr Murjani tempat perawatan bayi 9 bulan dirawat, Kamis (23/10)
Geger : Ruang IGD Dr Murjani tempat perawatan bayi 9 bulan dirawat, Kamis (23/10)

 

HPA, seorang bayi berusia sembilan bulan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menjadi korban kekerasan brutal oleh tetangganya sendiri yang diduga kuat mengalami gangguan jiwa. Akibat kejadian ini, bayi tersebut harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan dijadwalkan segera menjalani operasi serius.

Ibu korban, Ar (30), menceritakan kepada Radar Sampit, insiden tragis itu terjadi di dalam rumah mereka yang berlokasi di Jalan Kapten Mulyono, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, pada Rabu (22/10) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Saat kejadian, Ar sedang memasak di dapur, sementara korban digendong oleh kakak kandungnya di ruang tamu. Tiba-tiba, seorang pria paruh baya yang merupakan tetangga korban, menyelonong masuk ke dalam rumah.

Pria tersebut langsung merampas Bayi HPA dari gendongan sang kakak. Tanpa ampun, bayi tak berdosa itu kemudian diputar dan dihempaskan ke lantai rumah. “Setelah mendengar kakaknya teriak, saya langsung ke depan dan melihat anak saya (korban) sudah berada di lantai. Dan kakaknya bilang kalau adiknya baru saja dibanting oleh pelaku,” kata Ar saat ditemui di RSUD Dr Murjani Sampit.

Tempurung Kepala Retak, Dirujuk ke Palangka Raya

Dalam kondisi panik, Arin segera membawa anaknya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Hana mengalami pendarahan di kepala serta retak pada tempurung kepala bagian belakang, kanan, dan kiri.

Ayah korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Karena kondisi kritis dan perlunya tindakan bedah saraf, korban akan dirujuk ke Palangka Raya. “Hari ini anak kami akan dirujuk ke Palangka Raya karena harus menjalani operasi. Sebab, selain retak, kepala anak kami mengalami pendarahan,” beber Ar.

Pelaku Diduga Eks Pasien Rumah Sakit Jiwa

Terkait terduga pelaku, yang belum diketahui identitasnya, diketahui tinggal seorang diri tepat di samping rumah korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku sebelumnya pernah menjalani perawatan di rumah sakit kejiwaan yang berada di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Setelah dijemput kembali oleh keluarga, pelaku kembali tinggal sendiri di rumahnya.

Ar berharap agar pelaku dapat diproses secara hukum seadil-adilnya. “Kami harap pelaku bisa diproses seadil-adilnya. Karena dia sudah membuat anak kami sakit seperti ini,” tutupnya. (sir)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X