"Sebenarnya Kalimantan Timur ini sejak 2015 selalu masuk rangking di Indonesia berdasarkan survey tujuan investasi. Posisinya di bawah Jakarta dan Jawa Timur. Tapi kenapa sampai saat ini investor itu kayaknya masih sulit masuk Kalimantan Timur? Dengan gebrakan Maloy ini diharapkan mampu membuka semangat baru,” jelasnya.
Apindo Kaltim, kata Slamet, juga menyoroti pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kaltim maupun Pemkab yang ternyata tidak mendorong pertumbuhan ekonomi. Slamet mencontohkan, di Samarinda memiliki tiga stadion. Namun pemeliharaan tiga stadion itu justru menjadi beban APBD lantaran sangat mahal. Bahkan Stadion Utama Kaltim di Palaran kondisinya memprihatinkan. (aji/ndu/k18)