• Senin, 22 Desember 2025

INNALILLAHI...!! Banjir Sulsel Renggut Delapan Nyawa

Photo Author
- Kamis, 24 Januari 2019 | 11:00 WIB

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kemudian menetapkan status waspada dan meminta warga di sepanjang aliran dan hilir bendungan untuk mengungsi. BBWS Pompengan Jeneberang juga membunyikan sirene sebagai peringatan dini kepada warga dan mengumumkan peringatan dini melalui rumah ibadah dan radio.  

Sejak pukul 13.40 Wita status bendungan dinyatakan siaga dengan ketinggian muka air 101,87 meter. Hal ini berlangsung hingga kemarin pukul 11.00 WIB.

Dirjen Sumber Daya Air PUPR Hari Suprayogi mengatakan, curah hujan ekstrem telah mengakibatkan naiknya TMA Bendungan Bili-Bili. Dari data yang dihimpun di tiga pos curah hujan pada Selasa, curah hujan di Pos Limbungan tercatat sebesar 328 mm, pos 1 (Bawakaraeng) sebesar 308 mm, dan Pos Lengkese tercatat sebesar 329 mm.

“Langkah-langkah yang telah dilakukan akibat terjadinya peningkatan TMA Bendungan Bili-Bili sudah sesuai SOP Bendungan. TMA +101.87 meter menjadi elevasi tertinggi dalam catatan pengoperasian Bendungan Bili-Bili,” kata Hari.

Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo memastikan pihaknya memiliki prosedur tetap kebencanaan untuk mempermudah kerja mitigasi. Pertama, begitu terjadi bencana, pihaknya langsung mengirim radiogram kepada kepala daerah setempat. Mereka harus segera mengeluarkan SK yang menyatakan daerah tersebut sedang dalam kondisi bencana.

’’Surat itu menjadi dasar BNPB dan kementerian terkait untuk bisa mengeluarkan anggaran,’’ terangnya usai rapat dengan timwas bencana DPR di kompleks parlemen kemarin (23/1).

Kemudian, Kemendagri juga memiliki hak untuk merevisi APBD. Begitu ada kejadian, pihaknya langsung rapat dengan DPRD setempat untuk merevisi APBD. Sehingga, hal-hal terkait penanganan pascabencana bisa dimasukkan anggaran.

Langkah ketiga, pihaknya mengirim tim pendampingan agar layanan masyarakat bisa tetap berjalan. ’’Termasuk kami membantu per desa/kelurahan Rp 50 juta supaya fungsi-fungsi pemerintahan di desa bisa berjalan dengan baik,’’ lanjutnya.

Meskipun demikian, koordinator utamanya tetap BNPB. Pihaknya hanya membuka jalan dari sisi administrasi untuk memudahkan kerja mitigasi bencana. Sehingga, tidak sampai ada persoalan di belakang setelah mitigasi bencana selesai. (tau/byu/jpg/dwi/k15)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X