“Dan menurut Bappenas, masih bisa dikembangkan jika memang positif (Kaltim jadi ibu kota). Dan sebisa mungkin dihindari menyentuh Bukit Soeharto. Meski lihat sendiri kondisi tahura di sini sudah tak lagi hutan. Bahkan masuk sawit liar,” katanya.
Zairin menggambarkan, dengan plot yang disiapkan pada sisi barat tahura, ibu kota akan berada di dua kabupaten, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kukar. Sementara jika dipilih di sisi timur, Amborawang, Kecamatan Samboja yang akan menjadi calon ibu kota. “Dari dua lokasi, Bukit Soeharto berada di tengah. Untuk awal, tim perlu 5–10 ribu hektare,” sebutnya.
Dia juga yakin apa yang diminta Jokowi soal keperluan air baku bakal bisa dipenuhi. Dari lokasi yang disiapkan, sejumlah sungai dianggap mampu menyediakannya. Seperti sungai Samboja dan Sangasanga. Juga dari sejumlah danau di sekitar Kukar. “Yang pasti Presiden sudah melihat posisi Kaltim seperti apa,” tukasnya.
Terpisah, anggota DPR RI dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian menyebut peluang Kaltim dipilih sebagai ibu kota negara cukup besar. Dengan kontur tanah di Kalteng yang gambut maka tak cocok untuk pembangunan berskala besar. “Secara sosial pun, masyarakat Kaltim lebih siap menjadi motor pembangunan untuk masa depan Indonesia,” ujar Hetifah.
Dirinya pun sudah berbicara dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato untuk siap mengawal pembahasan pemindahan ibu kota ke Kaltim melalui komisinya. Apalagi mulai hari ini (7/5), wakil rakyat di Senayan memasuki masa sidang. Disusul agenda pembahasan masing-masing komisi. “Besok (hari ini) saya akan bicara di paripurna. Usul agar (pemindahan ibu kota) masuk agenda rapat,” kata wakil ketua X DPR RI itu.
Lobi-lobi politik disebut akan dilakukan dengan kuat oleh wakil rakyat dari Kaltim agar bisa memperjuangkan usulan Kaltim bisa jadi ibu kota. Terutama ke Komisi II DPR RI yang membidangi urusan keuangan dan Komisi V yang membidangi infrastruktur. “Akan kami berikan argumen dan fakta bagaimana kekuatan dan kesiapan Kaltim menjadi ibu kota,” kata Hetifah.
Adapun Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menambahkan, Jokowi disebutnya puas melihat kesiapan Kaltim sebagai calon ibu kota negara. “Dari berbagai aspek, Kaltim sangat memungkinkan menjadi lokasi ibu kota yang baru. Nanti kita kaji kembali bersama,” ucapnya.
Menurut dia, dalam kunjungannya ke ke Kaltim, Jokowi berpesan agar warga Kaltim dan Balikpapan khususnya terus menjaga kondusivitas. Sehingga pemerintah bisa fokus membangun daerah.
Diwartakan sebelumnya, kandidat ibu kota baru sudah dipastikan berada di luar Jawa. Pilihannya mengerucut pada empat provinsi di jantung Indonesia. Yakni, Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Sulawesi Barat (Sulbar). Masing-masing tampak memiliki keunggulan yang menjadikannya layak sebagai ibu kota baru.
Keempat provinsi itu dianggap paling sesuai dengan visi pemerataan pembangunan yang diminta Presiden Joko Widodo. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menjelaskan, pembangunan lima tahun ke depan tidak hanya berfokus pada masalah pemindahan ibu kota. Namun, juga menangani persoalan pemerataan pembangunan.
Karena itu, idenya adalah merancang kota yang tidak akan menyaingi Jakarta. Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan. “Jadi nanti BI (Bank Indonesia), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) misalkan, tetap akan berlokasi di Jakarta,” terangnya. Pusat pemerintahan cukup menjadi rumah bagi eksekutif, legislatif, yudikatif, dan kedutaan besar negara sahabat.
Awalnya, ada tiga alternatif usulan. Pertama, membuat distrik pemerintahan yang terkonsentrasi di Istana, Monumen Nasional, dan sekitarnya. Kedua, memindahkan ibu kota ke wilayah dekat Jakarta. Seperti halnya Putrajaya di Malaysia dan calon ibu kota Mesir yang baru di dekat Kairo. Alternatif ketiga lebih ekstrem, yakni memindahkan ibu kota ke tempat baru.
Dari situ, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah tidak hanya memindah ibu kota, namun juga bicara pembangunan wilayah Indonesia. Dari situlah diputuskan mengambil alternatif ketiga demi mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa. (rdh/rom/k16)