• Senin, 22 Desember 2025

Mengurai Wacana Penghentian GeNose untuk Deteksi Covid-19, Dipilih karena Murah dan Cepat

Photo Author
- Senin, 5 Juli 2021 | 11:40 WIB
Penggunaan GeNose C19 dinilai kurang efektif menekan persebaran virus Covid-19. Muncul rencana penghapusan alat deteksi tersebut.
Penggunaan GeNose C19 dinilai kurang efektif menekan persebaran virus Covid-19. Muncul rencana penghapusan alat deteksi tersebut.

“Saya paham mengapa GeNose ini disebut tidak direkomendasi karena terlalu sensitif. Namun, sekali lagi, kebijakan yang ada harus menunggu dari pusat,” ujarnya.

Soal apakah peniadaan GeNose akan memengaruhi arus penumpang, dirinya belum bisa mengambil kesimpulan. Yang jelas faktornya tidak hanya berada di syarat hasil tes Covid-19. Disebut Iwan, secara umum, calon penumpang kapal biasanya melakukan tes Covid-19 terlebih dulu sebelum membeli tiket. Itu untuk menghindari hasil tes positif hingga berdampak pada gagal berangkat.

“Faktor lain juga pada kota tujuan kapal. Kalau di wilayah tersebut dilakukan pembatasan, biasanya jumlah penumpang turun,” tuturnya.

Adapun Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, Muhammad Takwim Masuku menyebut, untuk aturan keluar-masuk pelaku perjalanan seperti penumpang, awak, nakhoda, perusahaan pelayaran hingga operator terminal kini sudah diatur dalam surat edaran dari Kemenhub.

Surat Edaran Nomor 44 Tahun 2021 yang terbit pada 2 Juli lalu tersebut tidak mengatur soal penggunaan hasil tes GeNose sebagai syarat perjalanan. “Edaran ini segera kami implementasikan di lapangan,” kata Takwim.

Terkait kebijakan yang diambil daerah, pihaknya akan melaksanakan selama tidak melampaui kewenangan. Yang jelas saat ini dengan meningkatnya kasus penularan virus corona, KSOP Balikpapan sudah mengoptimalkan petugasnya dengan koordinasi Satgas Covid-19 Balikpapan untuk pengawasan di areal pelabuhan.

“Kami sudah lakukan berbagai upaya untuk membantu pemerintah bisa mengurangi jumlah paparan Covid-19. Selebihnya kami akan menunggu kebijakan dari pusat,” ungkapnya.

Diwawancarai terpisah, Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kaltim Edy Iskandar menjelaskan, sejak kemunculannya hingga kini, GeNose tidak digunakan sebagai salah satu alat mendeteksi pasien di rumah sakit. Seperti RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan yang dipimpinnya, untuk menegakkan diagnosis pasien, rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 menggunakan swab polymerase chain reaction (PCR).

“Setahu saya hingga kini GeNose belum mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. Jadi kami belum memiliki pengalaman terkait GeNose ini,” singkat Edy.

Di sisi lain, angka kasus Covid-19 di Kaltim dua pekan belakangan ini terus menanjak. Di mana pada 19 Juni lalu terdapat 152 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Seminggu kemudian naik tajam lebih 100 persen, yakni 352 pasien terpapar virus. Per Jumat (2/7), situasinya kian mengkhawatirkan. Terdapat 661 pasien terkonfirmasi positif virus asal Tiongkok itu.

Diketahui, belakangan penggunaan GeNose sebagai alat pendeteksi Covid-19 menuai pro dan kontra. Sebab, GeNose dinilai tidak bisa menjadi rujukan screening awal Covid-19.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo mengatakan, sampai sekarang hasil validasi eksternal penggunaan GeNose C19 belum dipublikasikan. Ia menilai, lebih baik alat tersebut dihentikan sementara waktu.

“Harapan saya terhadap penghentian GeNose sementara bukan karena GeNose memiliki akurasi rendah. Namun, saya hanya ingin agar validasi eksternal terhadap GeNose yang dilakukan oleh tiga kampus merdeka untuk dipublikasikan ke publik agar muncul kepercayaan dalam penggunaannya, mengingat ini teknologi baru,” katanya. (rom/k16)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X