• Senin, 22 Desember 2025

LINDU, Karya Anggraini Wike

Photo Author
- Selasa, 13 Juli 2021 | 12:06 WIB

Mendengar perintah suaminya, Bu Nur segera berlari. Masih ada dua pintu lagi yang harus mereka lewati. Dan semuanya terkunci. Syukur semua bisa dengan mudah dibuka. Hingga saat mereka tiba di teras, tiba-tiba kayu penopang di atas jendela jatuh. Syukur mereka sempat menghindar.

Demi melihat sandal kesayangannya tertimpa kayu. Lia menangis kencang. Dia berusaha menggapai sandal jepit bergambar buah anggur itu dengan tangan kecilnya. Bu Nur lalu menarik dan menggendong cucunya.

“Besok kita ambil ya sayang, besok kita buang kayunya,” Bisiknya membujuk cucunya yang terus menangis. Dia beringsut cepat menuju halaman.

Dedi melihat sekeliling, meskipun suasana redup hanya disinari bulan separuh, dia dapat menangkap begitu dahsyatnya kejadian saat itu. tampak di matanya kakak dan ayahnya berusaha sekuat tenaga menyelamatkan dan mengevakuasi semua anggota keluarganya dari dalam rumah.

Setelah berhasil keluar, kini mereka duduk di atas tanah beralaskan tikar. Doa dan zikir meminta perlindungan Allah mengalir tak berhenti.

Jeritan, teriakan, dan tangisan tetangganya begitu menambah kengerian malam. Suara permintaan tolong juga tak henti terdengar. Betul-betul mencekam.

“Mak, ke mana ayah, nang endi? Kenapa ndak duduk di sini?” tanya Dedi penasaran. Dia khawatir ayahnya masih terjebak dalam rumah. Dua bola mata kecil itu terus saja menyelidik.

Jari telunjuk Bu Nur kemudian mengarah ke samping, dan terlihat suaminya sedang menggendong ibunya yang sudah sepuh keluar dari pintu belakang rumah. Menetes air mata Dedi melihat neneknya yang renta dengan napas terengah bercerita bila sang ayah datang di waktu yang tepat untuk menyelamatkan hidupnya.

“Untung kaki ayahmu ndak kenapa-napa, Di. Dia datang bersamaan lemari piring di dapur jatuh. Kakinya menginjak beling waktu berjalan ke pintu kamar nenek.”

Disekanya air mata dari wajah keriputnya. “Saat membuka pintu, ayahmu lagi-lagi harus menahan sakit. Dia tertimpa lemari baju nenek. Setelah di dorongnya lemari, dia datang dan menggendong nenek.”

Tak lama terdengar, “kraaakkkk… raaakkk… gguuuuummmmmmmm.” Bangunan SMP yang tepat di seberang rumah Dedi runtuh. Getaran gempa ini begitu kuat. Terasa seperti diayun berputar, lalu diangkat, dan diempaskan.

Teriakan minta tolong semakin massif setelah gempa reda. Pak Ahad segera mendatangi tetangganya. Bu Yeni begitu histeris, dia berteriak dan menyebut kata kiamat. Karena selain gempa ia pun kebanjiran. Setelah diperiksa, rupanya bak besar penyimpanan air hujan di rumah Dedi pecah, sehingga airnya menyapu beberapa rumah tetangga.

Setelah menenangkan Bu Yeni, ayah Dedi menuju depan rumahnya. Tangis pilu terdengar di sana, dua anak kembar keponakannya itu meninggal tertimpa tembok runtuh. Pak Ahad sekuat tenaga membantu evakuasi. Dan menuntun beberapa yang terluka.

Saat ayahnya kembali, Dedi mendekapnya erat. Ia merayu agar ayahnya duduk diam di sampingnya. Ia takut hal buruk akan menimpa ayahnya. Tetapi sang ayah menolak, dia harus membantu tetangga yang kesulitan. Tidak sedikit dari mereka yang terluka karena musibah itu.

***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X