yang teramat rahasia
pada kedalaman tak terukur
engkau mengubur berita kedatangan
kepergian
dan rencana-rencana kepulangan
Parasmu semakin kabut
dan aku seperti pucuk daun
yang dibasahi bulir-bulir embun
yang menetes lalu hilang
yang berbisik
pada matahari pagi; agar bergegas membagi terang
biar aku riang
membulatkan mata
juga menopang dagu dengan dua telapak tangan