Kau kah itu?
yang kupanggil di antara rinai hujan larik-larik
gigil didera musim
membekukan ruang dan waktu
menuntun kakimu pada sebuah jalan pulang; ke arahku
Aku udara
yang kau temukan di sela segala
cuaca dan malam
merasuk ke dalam puisimu yang dingin
merenda segala ingin
menyisakan puing-puing
dari bangunan sajak yang runtuh
kau pun berbaring
sementara bulan lelap di hatimu