Lanjut Ari, pesawat yang akan digunakan maskapai ini adalah Airbus 320-200 yang didesain ergonomis, jarak antarkursi lapang dengan konfigurasi 180 kursi kelas ekonomi.
Sebelumnya, pemerintah pusat memprediksi sekitar 8–9 juta orang yang akan mudik melalui transportasi udara tahun ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, puncak arus mudik dengan pesawat udara akan terjadi pada 30 April 2022, sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Mei 2022.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, akan dilakukan penambahan jam operasional bandara, bahkan beberapa bandara hingga 24 jam.
"Kita tahu bahwa jumlah pesawat itu relatif menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, kita kompensasi dengan jumlah masa operasi bandara lebih panjang, bahkan ada yang 24 jam seperti yang Pak Dirjen Perhubungan Udara sampaikan, sehingga pesawat itu rotasinya lebih banyak," ungkap Budi Karya.
Dia juga menambahkan, di seluruh Indonesia ini, terdapat 335 armada berbagai tipe dari 11 maskapai penerbangan berjadwal baik pesawat wide body dan narrow body yang siap melayani pergerakan masyarakat selama periode angkutan Lebaran 2022. (dwi/k8)