• Senin, 22 Desember 2025

Sudut Luka Tembak Disebut Tak Sesuai dengan Narasi Baku Tembak

Photo Author
- Kamis, 21 Juli 2022 | 14:37 WIB
Kadivpropam (nonaktif) Irjen Pol Ferdy Sambo dan para ajudannya.
Kadivpropam (nonaktif) Irjen Pol Ferdy Sambo dan para ajudannya.

Sementara itu, Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, mendatangi markas Bareskrim kemarin. Mereka datang karena mendapatkan undangan untuk gelar perkara awal kasus penembakan Yosua. Kamaruddin mengatakan, pihaknya sangat yakin Yosua menjadi korban pembunuhan berencana. Keyakinan itu didasari temuan bukti baru. ”Ada bekas luka jeratan di leher jenazah Brigadir Yosua," paparnya.

Luka bekas jeratan itu terlihat melingkar di leher. Dia menduga, saat penyiksaan, leher Yosua dijerat seseorang. ”Karena itu, pelakunya bisa lebih dari satu orang," urainya, lalu menunjukkan foto jenazah Yosua dengan luka memar di leher.

Menurut Kamaruddin, keluarga menduga ada orang yang berperan menembak, lalu orang lainnya menggunakan senjata tajam. Ada juga seseorang yang menjerat leher Yosua dari belakang. ”Tidak mungkin dilakukan hanya satu orang," jelasnya di lobi Bareskrim Polri kemarin.

Jika memang Yosua tewas dalam baku tembak dengan satu orang, tidak mungkin muncul luka memar bekas jeratan tali. Karena itu, keluarga Yosua tetap meminta dilakukan autopsi ulang. Autopsi ulang harus dilakukan para ahli dari sejumlah rumah sakit. Yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Rumah Sakit TNI-AL, Rumah Sakit TNI-AU, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS swasta nasional. ”Kami mohon ke Kapolri, Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim, dan Dirtipidum untuk membentuk tim tersebut," ujarnya.

Kamaruddin menegaskan, keluarga menolak hasil autopsi yang sebelumnya. Sebab, sesuai keterangan sebelumnya, luka-luka di tubuh Yosua disebut akibat tembakan. Padahal, ditemukan luka yang bukan karena peluru. ”Kalau Polri tidak ada anggaran untuk otopsi ulang, saya siap menanggung," tegasnya.

Lebih lanjut Kamaruddin menyatakan, keluarga Yosua tidak ikut datang memenuhi undangan Bareskrim. ”Tidak berani ke Mabes Polri karena masih ada trauma," ungkapnya. Penyebab trauma salah satunya adalah apa yang dilakukan Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan. Kamaruddin menerangkan, Karopaminal datang ke Jambi untuk menemui keluarga Yosua. ”Sikap keluarga masih sama, meminta Karopaminal dinonaktifkan," ujarnya.

Komisioner Kompolnas Benny Mamoto menyatakan, dalam gelar perkara kasus Yosua, direncanakan memeriksa anggota kepolisian yang datang ke Jambi. Termasuk memeriksa Karopaminal.

”Apakah sudah sesuai dengan SOP atau tidak, termasuk saat penyerahan jenazah ke keluarga," terangnya. Sebab, kedatangan polisi ke rumah duka dilakukan secara berombongan. ”Kami dengar dari keluarga (Yosua, Red), rombongan yang datang itu kesannya menakutkan," ujarnya.

Gelar perkara tersebut juga menghasilkan keputusan baru. Yakni, penanganan kasus Brigadir Yosua yang baru saja diambil alih Polda Metro Jaya akan ditarik ke Bareskrim. ”Bareskrim memiliki orang berpengalaman dan sarana-prasarana yang bagus," ungkapnya setelah mengikuti gelar perkara kemarin.

Benny juga memastikan bahwa Polri segera menindaklanjuti permintaan keluarga Yosua untuk melakukan ekshumasi atau autopsi ulang. Ekshumasi itu akan dilakukan tim independen dan sedang dijadwalkan. ”Ini bentuk transparansi," tegasnya. (idr/tyo/c9/oni/jpg/dwi/k16)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X