• Senin, 22 Desember 2025

Mengembalikan Kejayaan Olahraga Kaltim, Tambah Daya Tarik agar Dilirik

Photo Author
- Senin, 12 September 2022 | 11:16 WIB
Stadion Palaran Samarinda, yang sangat butuh perbaikan dan perawatan.
Stadion Palaran Samarinda, yang sangat butuh perbaikan dan perawatan.

Kembali ke dalam stadion utama. Selain lapangan yang ambles, tampak dua lubang besar di atap tribune stadion. Di samping fungsi jam dan papan skor yang sudah rusak, secara keseluruhan stadion bisa dikatakan bersih. Dan menurut sekuriti yang menemani Kaltim Post, dia dan puluhan staf pengelola perlu waktu dua bulan bekerja. Selama setiap hari gotong royong untuk bisa memulihkan kondisi stadion.

Karena untuk debu saja tebalnya hingga dua ruas jari telunjuk orang dewasa. Namun, sejauh mata memandang, kondisi terkini sudah lebih baik. Meski masih kusam, tak tampak lagi tumbuhan liar. Kursi penonton pun bisa diduduki. Tak berlumut lagi. Lantainya tidak berlumpur. Di lapangan bola, rumput juga dipelihara ketinggiannya, walaupun tak lagi memiliki kelas internasional.

“Kami libatkan semua staf termasuk sekuriti bergotong royong setiap hari. Dari jam 8 hingga 11 pagi. Setelah itu mereka kembali ke pos mereka masing-masing. Kami berusaha semampu kami memulihkan kondisi venue-venue. Alhamdulillah dari 10 venue, kini delapan sudah bisa digunakan,” beber Junaidi.

Pekerjaan selanjutnya masih panjang. Junaidi menyebut, selain harus membenahi pagar kompleks untuk keamanan, juga masih bertarung dengan cepatnya pertumbuhan semak belukar di areal luar venue. Itu bisa terlihat saat Kaltim Post berkeliling kompleks olahraga. Di mana lahan parkir sebagian besar masih ditutupi rumput liar dan genangan. Bahkan yang digenangi, sudah menjadi habitat ikan-ikan kecil dan keong.

LAYAN LAGA DISKATA

Terbengkalai karena kekurangan anggaran pemeliharaan sejak 2008, membuat Pemprov Kaltim harus mengeluarkan kocek lebih dalam bila ingin mengembalikan kemegahan Kompleks Stadion Palaran.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim Agus Timur menjelaskan, pada APBD 2022, pihaknya mendapat anggaran pemeliharaan senilai Rp 2,5 miliar. Namun, kabar baiknya, pada anggaran perubahan nilainya mencapai Rp 12 miliar. Di 2023 pun sudah ada anggaran kurang lebih Rp 3 miliar.

“Selama ini pemprov melalui Dispora Kaltim telah mengelola dengan dana yang tersedia. Di mana anggaran sebelumnya selalu di bawah Rp 2,5 miliar. Dan alhamdulillah baru pada perubahan ini angkanya di atas Rp 10 miliar,” ucap Agus, Jumat (9/9).

Pemprov pun sudah berhitung. Setelah usulan audit bangunan pada 2016 lalu untuk mengetahui kerusakan stadion, pihaknya memerlukan dana sekitar Rp 160 miliar untuk perbaikan. Namun, hasil audit tidak sepenuhnya ditindaklanjuti. “Anggarannya tidak mencukupi,” imbuh Agus.

Ada opsi lain. Dispora Kaltim pernah mengirim permintaan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Isinya terkait perbaikan dan pengelolaan. “Kemungkinan masih diproses oleh pihak sana (Kemenpora),” lanjutnya.

Selain itu, pemerintah tidak menutup pintu bagi pihak ketiga untuk terlibat. Pemprov mengkaji dan terbuka untuk setiap penawaran dari pihak ketiga untuk pengelolaan.

Namun sebuah keniscayaan untuk bisa mengelola secara mandiri tetap ada. Dalam perbincangan dengan Kaltim Post, UPTD Pengelola Kompleks Stadion Utama dan Madya (PKSUM) membeberkan rencana mereka untuk menghidupkan kembali Kompleks Stadion Palaran. Yakni dengan program Layan Laga Diskata. Kepanjangan dari Pelayanan, Olahraga, Pendidikan, dan Wisata.

Kepala Seksi Pengelola Stadion Utama Palaran Junaidi menjelaskan, sejauh ini selain perhelatan olahraga, tidak ada daya tarik Kompleks Stadion Palaran. Sehingga perlu menguatkan daya tarik agar dilirik. Yakni dengan menambah fungsi agar masyarakat bisa datang meski tidak ada perhelatan olahraga. Karena melihat kompleks olahraga di tempat lain, kawasan itu punya potensi besar untuk berkembang.

“Di bidang pendidikan ada formal dan non-formal. Formal seperti menyediakan fasilitas olahraga untuk SKOI. Non-formal banyak, seperti menyediakan camping ground, arena outbound, dan lainnya yang berbasis ekstrakurikuler di lembaga pendidikan,” jelas Junaidi.

Di bidang wisata, Kompleks Stadion Palaran juga berkesempatan menjadi destinasi pariwisata baru. Teranyar, pengelola menanam ratusan bibit pohon buah, menyusul ribuan bibit pohon buah endemis Kalimantan. Menggantikan pohon-pohon trembesi yang selama ini akarnya merusak trotoar kompleks. Selain itu, akan disediakan tempat untuk perhelatan olahraga rekreasi yang di dalamnya termasuk olahraga tradisional, misalnya permainan gasing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X