BANJARBARU - Lokasi musibah tanah longsor di pendulangan pasir, intan & emas tradisional di RT 31 RW 10 Kelurahan Sungai Tiung di Pumpung Cempaka rupanya punya sejarah tersendiri.
Diungkapkan oleh warga sekitar, Nafiah (79). Bahwa lokasi longsor masih berdekatan dengan lokasi penemuan intan Trisakti di tahun 1965 lalu.
"Masih satu area. Kemungkinan 500 meteran," ucap saksi hidup penemuan intan Trisakti seberat 166,7 karat ini sembari menunjuk titik longsor dan penemuan intan trisakti.
Karena hal itulah kata Nafsiah wajar jika di area tersebut banyak lokasi pendulangan. Sebab dipercayai warga bahwa di lokasi sekitaran penemuan Intan Trisakti cukup ramai ditemukan intan.
"Kalau dikatakan ramai juga tidak, tapi juga tidak sepi. Ya biasanya ada saja (dapat). Cuman waktunya juga tidak menentu, ada yang satu hari dapat bahkan baru satu minggu dapat. Tergantung keberuntungan," katanya.
Nafiah juga menyebut kalau nama area dimana ditemukan Intan Trisakti dan lokasi longsor punya panggilan tersendiri oleh warga sekitar.
"Sitadung kita menggrelarinya. Soalnya dahulu banyak ular Tadung (kobra). Kalau sekarang sudah tidak," kisahnya. (rvn)
