BANJARMASIN - Masih soal perusakan palang pembatas di Jembatan Kuin. Terbaru, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin terpaksa memindah laporannya. Dari semula ke Polsekta Banjarmasin Utara, menuju ke Barat.
Boleh disebut, Dishub salah alamat. "Tempat kejadian pengurasakan ternyata di Banjarmasin Barat. Kami sebelumnya melaporkan ke Polsekta Banjarmasin Utara,” sebut Kadishub Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, kemarin (8/3).
Ichwan mengakui kekeliruan itu. Palang memang terpasang pada dua sisi jembatan. Kebetulan, posisinya berada di dua kecamtan berbeda. Banjarmasin Utara dan Barat.
Namun palang yang dilepas warga ada pada sisi Banjarmasin Barat. Seberang makan Sultan Suriansyah. Sementara kerusakan di bagian Utara, lantaran tertabrak truk. "Senin nanti akan kami laporkan," tegasnya.
Lalu kapan Dishub memasang kembali palang tersebut? Ichwan menjanjikan, Malam (9/3) ini. Usai jalanan sepi dari pengguna. “Tetap kami pasang. Kami tak membiarkan, sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan di jembatan itu,” ucapnya.
Menyegarkan ingatan, Senin (4/3) malam lalu, Dishub Banjarmasin memasang palang pembatas ketinggian di Jembatan Kuin. Tingginya mencapai 250 cm. Namun, tak bertahan 24 jam. Selasa (5/3) siang, malah dilepas warga karena terjadi insiden. Sebuah truk menabrak palang tersebut.
Dishub sendiri punya alasan memasang palang pembatas ketinggian itu. Agar jembatan tersebut tak dilintasi angkutan bertonase besar.
Pasca pencopotan palang itu, Dishub melaporkan lima orang warga yang sengaja melepas fasilitas negara tersebut. Karena dianggap merusak fasilitas negara. Pada draf laporannya, mereka juga menyertakan bukti. Yakni video sejumlah warga dengan dibantu satu buah truk yang terhenti di bagian jembatan.
Mantan Kasatpol PP Banjarmasin itu menyayangkan ulah warga tersebut. Pasalnya, palang pembatas itu merupakan larangan bagi kendaraan bermuatan besar dan tinggi. "Palang ini demi keselamatan warga juga. Sayangnya warga malah merusak fasilitas negara ini," imbuhnya. (mof/ema)
