RANTAU - Warung-warung malam di Tapin membuat aparat dan pemerintah setempat resah. Pasalnya Kabupaten Tapin merupakan perlintasan jemaah haul Guru Sekumpul ke-15, karena merupakan pintu masuk jemaah dari Benua Enam, Kalteng dan Kaltim.
Pasti akan melewati Bumi Ruhuy Rahayu. Adanya warung malam akan memberi citra yang buruk bagi Tapin sekaligus mengganggu kekhusyuan jemaah haul.
Mengantisipasi hal itu, Polsek Tapin Selatan dan Koramil Tapin Selatan mendatangi satu persatu warung malam yang ada di Jalan A Yani Kecamatan Tapin Selatan, Jumat (28/2) malam.
Mereka memberikan sosialisasi dan imbauan kepada pemilik warung malam tersebut. Agar selama pelaksanaan haul berlangsung bisa tutup. Terhitung dari tanggal 28 Februari sampai 2 Maret.
Tidak hanya memberikan imbauan ke warung malam. Aparat gabungan juga berkunjung ke beberapa rest area, untuk memantau kedatangan jemaah.
Kapolsek Tapin Selatan, melalui Kanit Binmas Polsek Tapin Selatan, Aiptu Bahrudin S, menjelaskan bahwa imbauan ini diberikan menindaklanjuti hasil rapat dengan unsur Muspika bersama seluruh Kepala Desa Kecamatan Tapin Selatan.
"Jadi, intinya masyarakat menghendaki warung malam di sana untuk tidak melakukan aktivitas sesuai waktu yang sudah disepakati," ucapnya.
Kalau penjaga warung malam, tidak menghiraukan imbauan yang sudah disepakati oleh masyarakat. Dengan terpaksa akan kita panggil ke Polsek dan diberikan pengertian.
"Alhamdulillah respons mereka menerima imbauan ini. Mereka juga berjanji akan tutup selama haul," katanya.
Bahrudin berharap, imbauan yang sudah diberikan bisa ditaati, demi menjaga aktivitas dan kenyamanan serta keamanan jemaah yang lewat di wilayah hukum Tapsel.
"Semoga wilayah kota bisa terjaga dan dalam keadaan aman dan kondusif," pungkasnya. (dly/ema)
