BANJARBARU - Aksi teror yang dilakukan Abdul Rahman (19) di di Mapolsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memunculkan perkembangan baru. Sejumlah orang yang diduga terkait aksi berdarah ini disebut telah diamankan Densus 88 Anti Teror baru-baru ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar yang bertandang ke Kalsel pada Sabtu (6/6) membenarkan kabar ini. Namun, ia enggan menyebut secara rinci ihwal penangkapan tersebut.
"Memang untuk beberapa (orang) sedang didalami oleh penegak hukum (polisi). Dari hasil pemeriksan ada yang (memang) mengarah," katanya saat menggelar konferensi pers di VIP Room Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru Sabtu (6/6) petang.
Soal berapa orang yang telah diamankan. Mantan Kapolda Papua ini menyebut ada empat sampai lima orang. "Ada kurang lebih 4 sampai 5 orang. Perannya mengarah dalam rangka memberikan bantuan kepada tersangka (penyerangan."
Ditanya terkait keterlibatan jaringan dalam aksi ini. Boy menjawab bahwa hal ini sedang dalam pendalaman. "Diduga ke sana (terafiliasi). Kita masih periksa, nanti kalau sudah selesai (pemeriksaan)."
Boy juga menerangkan jika ada indikasi kuat kalau tersangka tidak melakukan aksi tunggal. Mengingat katanya dalam skema aksi teror erat kaitannya dengan kelompok tertentu.
"Saat malam itu iya (pelaku tunggal), tapi kejagatan terorisme itu yang dilihat pra pertistiwanya. Jadi pra persitiwa ini yang sedang didalami," tambahnya.
Ia sendiri berharap bahwa Kalsel tidak masuk dalam status zona merah terorisme. Sehingga ia menekankan agar semua pihak waspada terhadap adanya indikasi pengaruh-pengaruh atau paparan dari hal berbau terorisme.
"Insya Allah tidak (zona merah terorisme), tidak ingin seperti iti. Kita harus waspada terhadap adanya pengaruh orang yang memengaruhi anak-anak muda kita, ini yang diwaspadai," pesannya.
Sebelum menggelar konferensi pers, Kepala BNPT bersama rombongan di hari yang sama mengunjungi lokasi kejadian. Termasuk menyambangi keluarga korban penyerangan. Dalam hal ini kediaman dari almarhum Bripka Leo Nardo Latupapua yang meregang nyawa usai dibacok oleh tersangka.
Seperti diwartakan Radar Banjarmasin sebelumnya, seorang pria di asal Tanah Bumbu diamankan tim Densus 88 Anti Teror pada Jumat (5/6). Pria berinisial AS (33) ini diamankan terkait dugaan keterlibatannya dalam aksi teror di Kandangan. (rvn/ema)