Lima korban pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikuburkan pada Selasa (6/2) sore, di pemakaman Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, PPU. Diiringi isak tangis keluarga dan warga sekitar yang ikut mengantar ke pemakaman, jenazah dikubur berjejer pada satu liang lahat berukuran 2 x 5 meter.
Para korban yang merupakan satu keluarga, yakni WL (34) sebagai kepala rumah tangga atau suami, SW (34) selaku ibu rumah tangga atau istri, serta tiga buah hati pasangan itu. Yakni RJ (15), VD (12), dan ZA (2,5). RJ disebut-sebut adalah anak tiri WL.
Baca Juga: Pembunuh Satu Keluarga di PPU Ternyata Sempat Setubuhi Jasad Korbannya
Peristiwa tragis ini menghebohkan warga PPU. Tidak hanya pembunuhannya dilakukan secara sadis, tetapi pelakunya yang masih terbilang remaja, merupakan salah seorang siswa kelas 3 SMK di PPU. Pelaku sendiri masih tetangga, tinggal tak jauh dari kediaman para korban.
Dalam keterangan persnya, Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengatakan alasan tersangka menghabisi para korban disebabkan sakit hati akibat persoalan-persoalan percekcokan selama hubungan bertetangga.
"Mulai dari persoalan ayam, serta permasalahan terakhir kemarin masalah meminjam helm yang belum dikembalikan selama tiga hari," kata Supriyanto. Sehingga, puncaknya malam itu yang diawali oleh pelaku yang diduga dalam keadaan mabuk setelah menenggak miras bersama temannya yang tak jauh dari TKP, kurang lebih sekitar 500 meter.
Setelah itu, J diantar pulang ke rumahnya. Tiba-tiba, J memiliki niatan untuk menghabisi nyawa SW dengan menyambangi kediaman para korban. Dia melanjutkan, setelah terjadi pembunuhan, pelaku juga diduga tega melakukan perundungan seksual terhadap korban SW dan RJ yang sudah tidak bernyawa setelah itu ditinggalkan.
"Tetapi untuk kepastiannya, polres sedang menunggu hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak RSUD PPU," ujarnya. Untuk kelima korban rata-rata mengalami luka di bagian kepala menggunakan benda tajam berupa parang yang tak bergagang. Supriyanto memaparkan, sebelum memasuki rumah korban, pelaku melakukan pemadaman listrik terlebih dahulu. (red)