Di hadapan Kapolres Tapin, AKBP Sugeng Priyanto, Samsi (42) pelaku penjambretan yang sempat viral di Tapin mengaku bahwa awalnya ia ke Tapin untuk minum kopi di warung.
“Saat saya ke Rantau, sekitar jam 10 malam dengan membawa uang Rp 50 ribu, kemudian minum di warung selama 2 jam,” tuturnya, Kamis (7/3/2024). Usai minum kopi tersebut, duitnya habis.
Kemudian ia memeriksa tangki bensin motornya dan ternyata tak cukup BBM untuk sampai ke rumahnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).“Timbul niat saya untuk mencari uang, sebelum melakukan aksi tersebut, saya sempat ke pasar,” tuturnya.
Setelah itu, di samping retail modern yang ada di dekat Bundaran Dulang, ada tukang pentol yang sedang mangkal.“Ada dua orang wanita yang lagi makan pentol dan ada tas yang ditaruh di bangku, saya pun langsung berniat untuk mengambilnya,” jelasnya.
Namun, sebelum melakukan aksi tersebut, ia terlebih dahulu memakai helm dan kemudian memarkirkan motornya dengan keadaan mesin menyala.
“Langsung saya ambil tasnya, tapi korban bisa mempertahankan, tarik menarik pun terjadi,” tuturnya. Karena kekeh korban mempertahankan tas miliknya tersebut, pelaku langsung mengambil senjata tajam yang ada di pinggangnya.
“Niatnya mengancam, agar ia mau melepaskan tasnya, bahkan saya sempat berkata lepaskan tasnya, kalau tidak kamu luka,” tuturnya. Tetap korban mempertahankan tasnya, hingga ia mengalami luka sobek di tangan. “Beberapa saat banyak orang, saya langsung melarikan diri,” pungkasnya. (*)