FA (18), pemuda Kota Pontianak, menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal hingga mengalami luka parah di bagian punggung dan patah tulang pada tangan kirinya. Peristiwa tersebut menimpanya pada 24 Februari lalu.
Tante korban, Evi menceritakan kronologi kejadian naas yang menimpa keponakannya itu. Peristiwa itu terjadi pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB, tepatnya di Gg Pala, Jalan Apel, Kecamatan Pontianak Barat.
"Fahrel, si korban ini disuruh temannya menjemput seorang perempuan. Saat menunggu itulah ia dibacok oleh orang tidak dikenal," ujar Evi, saat berkunjung ke Pontianak Post untuk menerima bantuan Dompet Simpatik, Jumat (8/3) sore.
Diceritakan Evi, pelaku membawa sebilah parang, kemudian melibas tepat ke arah punggung sebelah kiri FA. Tak cukup sekali, pelaku, menurutnya, kembali melibas tangan kiri korban."Pelaku membacok lagi depan dan ditangkis dengan tangan kirinya," terangnya.
Peristiwa itu, dikatakan dia, memantik perhatian orang-orang di sekitar dan membuat pelaku kabur dengan sepeda motor yang dikendarainya. Korban yang bersimbah darah langsung dirujuk ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadri Pontianak untuk mendapatkan penanganan secara cepat.
"Tiba di rumah sakit Pontianak, ditangani tim medis untuk dijahit lukanya dan disaksikan oleh Polisi Pontianak Barat," katanya. Luka yang dialami korban sangat parah. Punggungnya koyak hingga 16 sentimeter. Sementara tulang tangan kirinya patah.
Evi menceritakan FA kemudian dipindahkan ke rumah sakit St. Antonius Pontianak, sebelumnya akhirnya dirujuk ke RSUD Soedarso untuk penanganan lebih lanjut. Luka yang begitu parah, membuat korban harus menjalani operasi. "Operasinya dua kali," ucapnya.
Evi mengatakan, FA kini dirawat di RS Soedarso dalam kondisi yang semakin baik. Namun, kata dia, keluarga FA terkendala biaya pengobatan dan operasi lantaran BPJS miliknya tidak bisa digunakan. "Berharap di RS Sudarso dapat menggunakan BPJS, tapi sangat disayangkan tidak bisa digunakan kartu BPJS-nya," tuturnya.
Evi tak tahu persis apa penyebab BPJS keponakannya itu tidak bisa digunakan. Pihak keluarga diakuinya masih berupaya untuk melunasi biaya pengobatan tersebut. Pihaknya berharap FA semakin sehat dan dapat segera pulang ke rumah. (sti)