• Senin, 22 Desember 2025

Kematian Dimas Hebohkan Warga Sukadana, Sejumlah Orang Kesurupan Beberkan Penyebab Kematian Tak Wajar Korban

Photo Author
- Jumat, 3 Mei 2024 | 12:20 WIB
FOTO KORBAN: Keluarga korban saat menunjukkan foto almarhum Dimas yang menghebohkan masyarakat Sukadana. (Istimewa)
FOTO KORBAN: Keluarga korban saat menunjukkan foto almarhum Dimas yang menghebohkan masyarakat Sukadana. (Istimewa)

Meninggalnya seorang warga di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara menimbulkan pertanyaan keluarga korban dan menjadi perbincangan masyarakat. Korban bernama Dimas (20) awalnya diduga meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tunggal pada Minggu (21/4) malam di sekitar kawasan objek wisata Pantai Pulau Datok. 

Namun setelah almarhum dimakamkan, sejumlah kejadian aneh bermunculan. Beberapa orang mengalami kesurupan. Salah satunya perempuan yang tinggal tidak jauh dari rumah korban.

Diceritakan ibu korban, Parma Sunar, beberapa hari setelah kematian anaknya, salah satu warga sekitar rumahnya mengalami kesurupan yang mengaku sebagai arwah anaknya Dimas. Berdasarkan pengakuan perempuan yang kesurupan tersebut, kematian Dimas bukan akibat laka tunggal, melainkan dibunuh.

Wanita yang kesurupan itu menuturkan, menurut yang konon arwahnya Dimas, ia pergi ke pantai pada malam Minggu (21/4/) malam untuk menemui pacarnya. Namun setibanya di pantai anaknya dipukul dari belakang oleh seseorang.

"Perempuan yang kesurupan itu kawan Dimas dari kecil. Kata arwah Dimas, dia  dihubungi ceweknya untuk mengajak jalan keliling pantai. Jadi si Dimas ini pergilah, cewek itu duduklah di atas motor. Tiba-tiba dia (Dimas) dipukul orang lewat belakang. Jadi dia pingsan, dia tumbang, pas mau bangun ditendang lagi 4 kali di dada dia," papar Parma saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/5).

Masih berdasarkan arwah Dimas, korban yang  tidak bisa bangun lagi diseret ke tempat TKP kecelakaan palsu. "Kata dia, dia dipukul itu dibawah pohon asam besar. Kata dia motor dia dihidupkan, disorong, diangkat angkat (pelaku) agar seperti orang kecelakaan. Benar atau tidak benar saya tidak tahulah," ungkap Parma.

Lanjut dia, dari keterangan wanita yang mengaku kesurupan arwah Dimas, motor korban sengaja dirusak. Tujuannya agar seolah-olah terjadi kecelakaan. Arwah korban juga memberi petunjuk tentang smartphone miliknya yang bisa menjadi barang bukti kasus.

"Dia (arwah Dimas) bilang, saya ini mati bukan kecelakaan mak tapi kena bunuh. Dia bilang HP itulah (kunci mengungkap kasus pembunuhan) kalau orang pandai bukanya," tutur Parma menceritakan kembali kesurupan tersebut. Dalam hal ini, Parma berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus tersebut. Karena keluarga sendiri merasa terdapat beberapa kejanggalan pada kondisi jenazah korban. 

Bila melihat kondisi korban dan kendaraan yang diduga mengalami laka tunggal, hanya terdapat memar di bagian leher dan patah tulang bahu, tidak ada luka parah, ataupun luka robek akibat kecelakaan.

Sejak dikabarkan meninggal akibat laka tunggal, didapat informasi bahwa ada dua warga yang mengalami kesurupan. Diantaranya warga  Desa Benawai Agung yang merupakan teman masa kecil korban dan satu wanita pegawai kafe yang bekerja di kawasan Pantai Pulau Datok. Bahkan informasinya pegawai kafe di Pantai Pulau Datok tersebut sama sekali tidak mengenal sosok korban Dimas yang mengalami laka tunggal tersebut.

Terkait hal ini, Kapolres Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto, melalui Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, Iptu Hendra mengatakan, bahwa peristiwa dugaan pembunuhan  yang dilaporkan ke polres Kayong Utara sedang diselidiki. "Sudah ada. Sedang kita selidiki," jawab Hendra dalam pesannya. (dan)

 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X