• Senin, 22 Desember 2025

Ternyata Ini Motif Cekcok Berujung Duel Maut Bapak-Anak Vs Tetangga

Photo Author
- Senin, 23 Desember 2024 | 11:43 WIB
DIEVAKUASI. PMI dan relawan Inafis membawa jasad Aluh yang sudah dibungkus kantong jenazah ke RSUD AW Sjahranie. Aluh tewas dalam insiden pembantaian oleh bapak dan anak, Kamis (19/12).
DIEVAKUASI. PMI dan relawan Inafis membawa jasad Aluh yang sudah dibungkus kantong jenazah ke RSUD AW Sjahranie. Aluh tewas dalam insiden pembantaian oleh bapak dan anak, Kamis (19/12).

 

Motif pembunuhan Syahrianor alias Aluh (44), seorang penjaga malam galangan kapal di Harapan Baru, akhirnya terungkap. Pembunuhan yang dilakukan IS (54) dan putranya, SAB (20), dipicu oleh ketersinggungan setelah terjadi cekcok sehari sebelumnya.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda melalui hasil penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi menjelaskan kronologi peristiwa berdarah itu.Kejadian bermula pada Rabu siang (18/12), ketika AM (40), istri korban menggelar pesta minuman keras (miras) di rumah Alwi, yang merupakan tetangganya. Namun, pesta itu berakhir ricuh setelah Alwi bertengkar dengan istrinya.

Baca Juga: Duel Maut antara Bapak dan Anak Versus Suami Dibantu Istri, Satu Tewas

Keributan tersebut membuat AM pulang ke rumahnya dan membangunkan Aluh untuk menemaninya minum. Aluh, yang terganggu tidurnya, menanyakan alasan istrinya pindah tempat. Mendapat penjelasan bahwa Alwi bertengkar dengan istrinya, Aluh memutuskan mendatangi rumah Alwi untuk melerai.

Namun, niat Aluh tak diterima baik oleh Alwi, yang justru marah dan mengusirnya. Pertengkaran sempat terjadi, namun tidak sampai berujung baku hantam karena berhasil dilerai AM dan teman-temannya.

Keesokan harinya, amarah Aluh belum reda. Pagi harinya, ia mendatangi rumah Alwi sambil membawa sebilah parang dan menggedor-gedor pintu. Meski merasa terganggu, Alwi memilih untuk tidak terpancing. Namun, saat sore harinya, Alwi bertemu Aluh lagi usai membeli makanan. Saat itu, Aluh membawa kunci letter T dan langsung menyerang Alwi. Berusaha menghindari serangan, Alwi berlari ke dalam rumah untuk mengambil celurit.

Tak berhenti di situ, Alwi juga memanggil ayahnya, IS, untuk membantu. Duel maut pun terjadi. AM, yang datang untuk melerai, malah terkena sabetan celurit hingga mengalami luka di jari dan tangan kanan. AM kemudian mundur untuk menyelamatkan kedua anaknya.

Dalam situasi kacau itu, IS muncul membawa mandau dan ikut menyerang Aluh hingga korban tewas di lokasi kejadian dengan luka robek di kepala, tubuh, dan tangan kiri yang nyaris putus.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, membenarkan bahwa motif pembunuhan tersebut dipicu oleh ketersinggungan sehari sebelumnya. “Kasus ini berawal dari korban yang menegur tersangka Alwi saat cekcok dengan istrinya,” ungkap Ary, Jumat (20/12).

Dalam penyelidikan cepat, polisi berhasil mengamankan dua pelaku yang merupakan bapak dan anak tersebut. Sebelumnya, insiden maut itu terjadi di galangan kapal tepi Sungai Mahakam, tepatnya di bawah kaki bukit Gunung Lipan, Jalan Cipto Mangunkusumo, RT 40, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kamis petang (19/12), pukul 17.00 WITA.

Polsek Samarinda Seberang yang menerima laporan warga segera mendatangi lokasi bersama Satreskrim Polresta Samarinda. Kedua pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Mapolresta Samarinda untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (oke/beb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Rekomendasi

Terkini

X