• Senin, 22 Desember 2025

Imbas ASN Bunuh Diri karena Diduga Diperas Oknum Polisi, Polsek Diserang Warga, 2 Kendaraan Dinas Dibakar

Photo Author
Indra Zakaria
- Kamis, 20 Maret 2025 | 06:20 WIB
POLSEK DISERANG WARGA : Tangkapan layar video warga saat menyerang markas Polsek Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pukul 20.00 WITA, Senin (17/3/2025). Warga ngamuk bakar Mapolsek Kayangan.
POLSEK DISERANG WARGA : Tangkapan layar video warga saat menyerang markas Polsek Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pukul 20.00 WITA, Senin (17/3/2025). Warga ngamuk bakar Mapolsek Kayangan.

Seorang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Rizkil Watoni (25), ditemukan tewas gantung diri pada Senin (17/3/2025).

Korban yang bertugas di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman KLU, diduga mengalami tekanan psikologis setelah diduga terlibat kasus pencurian HP yang berujung pada penahanan oleh polisi.

Baca Juga: Operasi Pekat 2025, Polres Samarinda Amankan 46 Tersangka, 179 Miras Disita

Menurut Nasrudin, ayah korban, Rizkil sebelumnya dituduh mencuri HP di gerai Alfamart Kayangan pada Jumat (7/3/2025). “Saat itu korban baru pulang kerja dan mampir di Alfamart. Dia memiliki dua HP dan tanpa sengaja mengambil HP di meja kasir karena mirip dengan miliknya. Setelah sampai di rumah, korban baru menyadari kesalahannya setelah melihat rekaman CCTV,” ujar Nasrudin.

Rizkil kemudian berusaha mengembalikan HP tersebut kepada pemiliknya. Namun, pemilik HP sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Kayangan. Polisi pun menangkap Rizkil dan menahannya selama satu hari satu malam. “Anak saya diborgol dari Alfamart dan dibawa ke Polsek Kayangan. Setelah itu, dia dimasukkan ke sel,” jelas Nasrudin.

Meski akhirnya dibebaskan setelah kesepakatan damai antara kedua belah pihak, masalah Rizkil belum berakhir. Nasrudin mengaku bahwa ada oknum polisi yang menghubungi Rizkil dan memintanya mengakui perbuatan mencuri.

“Anak saya tidak mau mengaku. Dia bilang lebih baik mati atau penjara seumur hidup daripada mengaku sebagai pencuri,” ujarnya. Nasrudin juga menceritakan bahwa Rizkil sempat meminjam uang sebesar Rp 15 juta dari sepupunya, Sudianto, yang bekerja di Bali. “Anak saya bilang ada masalah dengan polisi dan dimintai uang Rp 14 juta,” ungkapnya.

Namun, Nasrudin mengaku tidak mengetahui perkembangan lebih lanjut hingga Rizkil memutuskan mengakhiri hidupnya. “Saya tahunya dia gantung diri setelah pulang berjualan keliling,” katanya.

Rizkil, yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga dan pekerja keras, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. “Dia belum menikah dan selalu berjualan es setelah pulang kerja. Dia sangat dihormati di masyarakat,” tambah Nasrudin.

Kematian Rizkil memicu kemarahan warga. Ratusan masyarakat menyerbu Polsek Kayangan pada malam hari, membakar dua kendaraan dinas, merusak pagar, kaca jendela, serta merusak peralatan kantor seperti komputer dan laptop.

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, membenarkan insiden tersebut. “Saat itu ada 2 kendaraan dinas dibakar, 1 komputer, 1 laptop, pagar Polsek, dan kaca jendela pecah. Dugaan sementara, ini terjadi karena informasi salah yang diterima masyarakat,” kata Agus.

Agus menegaskan bahwa situasi kini sudah kondusif. Polsek Kayangan dijaga ketat oleh anggota Brimob, Sabhara Polda NTB, dan Polres Lombok Utara untuk mencegah insiden serupa.

Kapolda NTB, Irjen Hadi Gunawan pun datang ke lokasi untuk mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mengutip TribunLombok.com, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, termasuk isu anggota polisi yang menyulut kemarahan warga. "Masih diselidiki (pemicu) yang sebenarnya," ucap Irjen Hadi, Selasa (18/3/2025). (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Fajar.co.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X