Beberapa jam setelah dievakuasi dari Sungai Martapura, kawasan Jembatan Benua Anyar, Kota Banjarmasin, pada Senin (7/4/2025) sore, status mayat itu masih Mr X.
"Masih dalam proses identifikasi. Mohon doa semoga cepat terungkap identitasnya," ucap Kasat Polairud Polresta Banjarmasin, Kompol Dading Kalbu Adie. Kondisi jasad pria itu sudah membusuk hingga sulit dikenali. Diperkirakan waktu kematian tiga hari yang lalu. Apalagi di tubuh korban tidak ditemukan selembar pun kartu identitas.
Ciri-cirinya adalah berusia sekitar 30 tahunan, wajah bulat, potongan rambut pendek, dan tinggi 165 cm. Korban juga memiliki tato di punggung. Memakai dua gelang di tangan kiri. Mengenakan kaus hijau tua dan celana panjang jins biru.
Baca Juga: Seribu Lebih Penumpang Kapal Laut Tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
"Kisaran usia korban 35-40 tahun, ciri-ciri memiliki jenggot dan memakai dua gelang di pergelangan sebelah kiri. Gelang karet warna hitam dan gelang stainless steel, serta ada tato di punggung," ungkap Dading.
"Bagi yang mengenali ciri-cirinya, bisa merapat dan mengecek ke RSUD Ulin Banjarmasin di bagian kamar jenazah," sambung Dading. Mayat pria itu ditemukan dua bocah asal Kampung Hijau yang sedang berenang di sungai. Anak-anak ini berjalan di atas tumpukan sampah, dan melihat mayat terbawa arus sungai. Kedua bocah itu, Faqih dan Zairullah lantas mengabari warga Sungai Jingah.
Proses evakuasi berlangsung alot, lantaran jasad terjepit di antara tumpukan sampah. Ditambah derasnya arus sungai yang sedang pasang. Hingga bisa dievakuasi dari kawasan Museum Wasaka, Kampung Kenanga, Banjarmasin Utara, menuju Rumah Sakit Ulin. (*)