Gara-gara olok-olokan, nyawa melayang sia-sia. Korban adalah AM, 32 tahun. Ia dihabisi dua bersaudara.
***
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/4) malam sekitar pukul 21.00 Wita di Jalan Pangeran Mohammad Noor Gang Baru, Pelambuan, Banjarmasin Barat. Korban adalah warga Jalan Bina Karya, Simpang Jagung, Banjarmasin Barat, berinisial AM.
Pelakunya adik dan kakak, MRid (24) dan MRiz (26). Kejadiannya di depan rumah orang tua pelaku. Antara korban dan kedua pelaku masih bertetangga. Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Puji Firmansyah melalui Kanit Reskrim Ipda Muhammad Mazun Koso menjelaskan, perkaranya adalah uang ibu pelaku yang hilang.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan dan Persetubuhan Remaja di Pontianak
Sang ibu sempat bertanya kepada MRid perihal duit tersebut, tapi dijawabnya tidak tahu sama sekali. Korban mendengar perbincangan antara orang tua dan anak tersebut, lalu melontarkan ejeken bernada menuduh. Terjadi adu mulut hingga korban dipukul pelaku. Keributan itu bisa dilerai dan ditenangkan.
Namun, kakak MRid, MRiz dengan cepat melesakkan serangan. Menusuk tubuh korban dengan senjata tajam. Korban meregang nyawa di rumah sakit dalam perawatan tim medis. "Luka di perut sebelah kiri, di bawah ketika, dan tusukan di siku kanan. Tetapi pengakuan pelaku ia hanya dua kali menusuk," kata Mazun, Ahad (13/4). Tak lama, kedua pelaku disergap di tempat berbeda. MRid dua jam setelah kejadian. Sedangkan MRiz besoknya.
Sementara itu, MRid mengakui perbuatanya. Menurutnya, ini masalah sepele, tapi korban ikut-ikutan berbicara. Mengolok-olok dirinyalah malingnya. "Korban ini berucap, 'Nah! Ini pelakunya langsung saja bawa ke Polsek Banjar Barat'," cerita MRid.
Pelaku pun mendekati korban dan mengajaknya keluar, di situ pelaku menanyakan maksud omongan korban. "Saya tanya apa maksudnya, tetapi orangnya malah mengolok-ngolok. Saya berusaha menahan emosi dan menjauh. Kemudian saya tanyakan kembali, korban masih saja mengolok-olok, langsung saya balas dengan pukulan. Di situ ada yang coba melerai," katanya.
Situasi pun memanas. Apalagi MRid dalam kondisi mabuk setelah menenggak obat keras. Perkelahian dengan tangan kosong tak terelakkan. "Tiba-tiba datang MRiz, dia langsung menusuk," ungkapnya.
MRizmengaku nekat karena melihat korban yang hendak mencelakai saudara tirinya. "Saya melihat korban membuka tas selempangnya, seperti hendak mengambil sesuatu. Saya tahu kalau korban membawa sajam. Justru karena itu saya yang langsung menyerang dan menusuk beberapa kali," akunya.
MRizkabur naik motor ke kawasan Anjir, Barito Kuala. Di atas Jembatan Barito, dia melempar pisaunya ke Sungai Barito. "Mau bersembunyi di rumah mertua," ucapnya. MRiz mengaku tidak pernah ada masalah dengan korban. Ia juga mengaku dalam kondisi sadar, tidak mabuk. Ia menyebut tusukan itu spontan untuk melindungi saudaranya. (*)