• Senin, 22 Desember 2025

Diduga Ada Kelalaian dalam Kasus Kaburnya 15 Tahanan, Propam Polresta Samarinda Turun Tangan

Photo Author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Tahanan yang kembali ditangkap.
Tahanan yang kembali ditangkap.

SAMARINDA. Profesionalisme personel Polresta Samarinda dan Polsek jajaran sedang diuji menyusul kaburnya 15 tahanan dari Markas Polsek Samarinda Kota pada Minggu siang (19/10/2025) lalu. Peristiwa ini memunculkan dugaan adanya kelalaian dalam pengawasan oleh petugas jaga.

Dugaan tersebut merujuk pada Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pengurusan Tahanan, yang secara spesifik mewajibkan personel untuk selalu waspada dan melaksanakan pengawasan di ruang tahanan secara berkala, sekurang-kurangnya setiap dua jam.

Baca Juga: 10 Buronan Polsekta Samarinda Kota Dibekuk, Polisi Kejar 5 Tahanan Tersisa

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menyatakan pihaknya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab pasti lolosnya belasan tahanan tersebut, apakah murni karena kecerobohan personel yang berjaga.

"Nanti akan ada evaluasi dari satuan atas, terkait apakah ada kelalaian atau tidak ketika tahanan ini kabur," ucap Kombes Hendri Umar.

Fokus Evaluasi Propam

Evaluasi mendalam akan dilakukan oleh Propam Polresta Samarinda, dengan pelaksana tugas utamanya adalah Bidang Propam Polda Kaltim.

Evaluasi ini bertujuan untuk melihat dua kemungkinan utama. "Akan dilihat apakah murni ada kesalahan dari pihak jaga atau ada pidana yang dilakukan oleh tahanan yang kabur," papar Hendri.

Terlepas dari proses evaluasi internal, Hendri menegaskan bahwa saat ini fokus utama jajarannya adalah mengejar lima tahanan yang tersisa. Hingga kini, 10 dari 15 tahanan telah berhasil ditangkap kembali dan dipindahkan ke Polresta.

CCTV dan Keterangan Otak Pelarian

Menanggapi pertanyaan mengenai fasilitas keamanan, Kombes Hendri Umar memastikan bahwa kamera pemantau (CCTV) di area tahanan seluruhnya masih aktif. Ia juga menyebut ruang tahanan Polsek Kota masih dalam kondisi layak. "Polsek Kota itu dulunya Polres, makanya ruang tahanannya masih cukup luas," ujarnya.

Sementara itu, pemeriksaan terhadap tahanan yang sudah tertangkap, terutama dua orang yang disebut-sebut sebagai otak perencana pelarian, masih terus berjalan.

"Masih didalami. Hasil pemeriksaan sementara ini mereka saling lempar ke lima tahanan yang masih kabur. Jadi, kalau sudah diamankan semua baru akan disinkronkan keterangan mereka," tutupnya, menandakan penyelidikan baru akan tuntas setelah seluruh buronan berhasil diamankan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X