• Senin, 22 Desember 2025

Modus Penipuan Model di Samarinda: Iming-iming Rp25 Juta, Mahasiswi Diminta Kirim Pose Seksi

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 09:45 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SAMARINDA – Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur tengah mendampingi sepuluh mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Samarinda yang menjadi korban dugaan penipuan berkedok tawaran kerja model. Pelaku memanfaatkan media sosial Instagram untuk memancing korban dengan iming-iming bayaran fantastis.

Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, menjelaskan bahwa korban dihubungi melalui Direct Message (DM) Instagram dengan tawaran pekerjaan sebagai model untuk event bertajuk "Desa Wisata".

“Modusnya, para korban dihubungi lewat DM saat tengah malam. Mereka dijanjikan bayaran antara Rp4,5 juta hingga Rp25 juta, tergantung kategori dan tema foto,” ujar Rina, Minggu (9/11/2025).

Syarat Seleksi yang Mencurigakan

Setelah korban menunjukkan ketertarikan, pelaku mulai mengajukan syarat seleksi yang mencurigakan. Korban diminta mengirimkan foto pribadi dengan pose seksi untuk "penilaian" oleh pihak penyelenggara.

“Pelaku beralasan foto itu untuk seleksi model. Tapi dari permintaannya jelas terlihat niat tidak baik, karena diminta menonjolkan lekuk tubuh,” ungkap Rina.

Lebih ironis, target utama pelaku justru mahasiswi berhijab. Rina menduga hal ini disengaja agar korban merasa dilema dan kesulitan menolak tawaran uang besar tersebut.

“Targetnya adalah mahasiswi berhijab, sehingga saat diminta berpose seperti itu, korban merasa dilema dan takut menolak karena dijanjikan uang besar,” tambahnya.

Kasus ini mulai terungkap setelah salah satu korban berbagi cerita dengan temannya yang ternyata juga mendapat pesan serupa dari akun yang sama. TRC PPA menduga jumlah korban sebenarnya lebih dari sepuluh orang, dan sebagian sudah sempat mengirimkan foto sesuai permintaan pelaku.

Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman, menyatakan pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti digital, termasuk tangkapan layar percakapan dari media sosial.

“Bukti percakapan sudah kami cetak. Indikasinya jelas ini penipuan yang memanfaatkan rayuan kerja model sebagai umpan. Kami juga menduga korban sebenarnya lebih banyak,” ujarnya. Meskipun ada korban yang mengaku mengirim foto “masih dalam batas wajar”, Sudirman membenarkan adanya korban lain yang mengirim foto dengan “pose berani” atas permintaan pelaku.

Saat ini, TRC PPA Kaltim masih mendalami semua bukti digital yang ada sebelum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.

“Semua data ini akan kami jadikan dasar laporan dugaan penipuan dengan modus tawaran kerja. Kami ingin memastikan bukti lengkap agar proses hukum berjalan kuat,” pungkas Sudirman. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X