kriminal

Ternyata Bukan Hanya Satu, Korban Pelecehan Berkedok Ruqyah di Banjarmasin Akhirnya Angkat Bicara

Indra Zakaria
Minggu, 17 November 2024 | 08:45 WIB
ilustrasi pelecehan

"Tentu saja ibu saya menolak. Jangankan dimadu, sebagai istri pertama saja tidak," katanya menirukan perkataan mamanya. Lebih mengejutkan, proses tersebut direkam secara live di Facebook tanpa sepengetahuan dan persetujuan L. 

“Saya baru tahu setelah melihat siarannya. Saya langsung menghubungi akun Facebook-nya untuk meminta video tersebut dihapus,” beber L. "Sampai berminggu-minggu postingan itu tidak juga dihapus," tambahnya. AJ bahkan meminta L untuk kembali datang demi melanjutkan proses pengobatan.

"Disuruh mandi-mandi, tapi saya tidak mau. Saya trauma," katanya. Menurut L, alasan dirinya tidak melapor waktu itu lantaran malu dan takut. Belakangan dia memilih angkat bicara lantaran perbuatan AJ kian menjadi-jadi.

"Saya akan segera berkonsultasi dan melaporkan ini ke polisi. Saya tidak ingin semakin banyak korban berjatuhan," tutupnya.

Diajak ke Hotel

Di tempat lain, seorang perempuan berinisial F (24) juga mengaku menjadi korban pelecehan AJ pada tahun 2021 silam. 

Peristiwa ini terjadi saat F menemani kakaknya yang ingin menjalani terapi hamil. "Kami datang bertiga. Saya, kakak, dan seorang teman pria," katanya, Jumat (15/11).

Baca Juga: Rumput Laut Siap Panen Mendadak Hilang, Ternyata...

Namun saat terapi dimulai, teman pria mereka diminta menunggu di luar ruangan, sehingga hanya F dan kakaknya yang masuk ke dalam.

F mengungkap, saat proses terapi, AJ mulai menyentuh kakaknya di area perut hingga ke tubuh bagian bawah.

Setelah sesi tersebut, AJ bahkan melontarkan kalimat tidak pantas. "Dia bilang, kalau kakak saya mau berhubungan badan dengannya, maka akan cepat hamil," katanya.

"Lalu dia tertawa sambil berkata kalau itu hanya becanda. Kami pun tidak menaruh kecurigaan," sambungnya.

Kepada F, AJ bilang, kalau korban harus datang pada dua pekan berikutnya. "Saya mengiyakan saja," katanya.

Pada hari yang dijadwalkan, F datang bersama ibunya. Saat sesi terapi dimulai, Junaidi meminta F berbaring sambil diputarkan musik relaksasi. Di momen inilah pelecehan terjadi. "Saya menangis karena merenung," katanya.

Baca Juga: Oknum Pengurus Perguruan Beladiri Divonis 5 Tahun Penjara karena Cabuli Atlet

Ketika ibu F lengah, AJ mulai memegang pipi, bibir, sampai ke areal tubuh sensitif korban. "Saya tidak berani melawan. Tapi saya menggerak-gerakan badan ketika dia ingin memegang," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini