PROKAL.CO, TANAH GROGOT - Keberadaan buaya di perairan Kabupaten Paser makin meresahkan beberapa tahun terakhir.
Hal ini dirasakan oleh Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Paser yang sudah berpindah venue berlatih.
Sebelumnya mereka rutin berlatih di Sungai Kandilo, sekarang ke Danau Telaga Ungu atau Gentung Temiang.
Baca Juga: Longsor Berulang di Desa Batuah, Komisi III DPRD Kaltim Dorong Audit Tambang
Sekretaris PODSI Paser M Hafidz Sahid mengungkapkan, selain Sungai Kandilo, Sungai Teratai pun dianggap sudah tidak aman.
Sebab, dalam beberapa bulan terakhir terjadi serangan buaya terhadap manusia. Ada yang meninggal dan luka parah.
"Syukurnya kami sudah berpindah disiapkan venue di Telaga Ungu, semoga di sini juga bebas dari buaya," kata Hafidz belum lama ini.
Diketahui dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, selama 2025 ini ada dua korban meninggal diterkam buaya, dan dua lainnya luka berat.
Kepala BPBD Paser Ruslan, didampingi Petugas Rescue BPBD Paser Marwan membenarkan bahwa keberadaan buaya di sejumlah sungai di Paser memang makin banyak.
Tidak hanya berdasarkan kasus serangan kepada manusia, namun juga berdasarkan pantauan petugas pada malam hari.
Khusus venue atlet dayung yang kini berpindah ke Telaga Ungu, Marwan mengatakan danau itu sebenarnya juga belum bisa dikatakan aman.
Pasalnya ada beberapa temuan buaya oleh masyarakat dan juga masyarakat yang melihat.