Debat perdana Pemilihan Gubernur Kaltim terselenggara, Rabu Malam, 23 Oktober 2024. Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas'ud-Seno Aji saling memaparkan visi-misi mereka ke masyarakat Kaltim.
Tak luput, bagaimana mereka merespons isu-isu krusial di Kaltim yang menjadi pertanyaan yang diajukan para panelis yang disiapkan KPU Kaltim. Debat terbagi enam segmen. Di segmen satu para paslon memaparkan visi-misi hingga program kerjanya.
Baca Juga: Isran Noor: Handak Jadi Gubernur Kah, Nanti Kalau Banyak Mengkritik Takut Dilaporkan ke Polisi
Paslon nomor urut 01, Isran Noor dan Hadi Mulyadi mengusung visi "Kaltim berdaulat untuk Semua" dengan lima misi, yakni berdaulat mencapai transformasi sosial melalui pembangunan sumberdaya manusia yang unggul dan sejahtera; berdaulat mencapai transformasi ekonomi inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan; berdaulat mewujudkan transformasi tata kelola lewat penguatan kelembagaan pemerintahan yang efektif, kolaboratif, dan berintegritas; berdaulat mewujudkan infrastruktur berkualitas, merata, dan berkeadilan; berdaulat dalam ketahanan ekologi dan pembangunan kemaritiman yang maju dan profesional.
Baca Juga: Panas di Debat Publik Pilkada Balikpapan: Syukri Wahid dan Rahmad Mas'ud Adu Data Soal Korupsi
Sementara Paslon nomor urut 02, Rudy Mas'ud dan Seno Aji mengusung visi "Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas" dengan enam misi, yakni, Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan sejahtera; Mewujudkan Kaltim sebagai pusat ekonomi baru yang inklusif berbasis industrialisasi komoditas unggulan daerah; meningkatkan pembangunan infrastruktur guna menunjang kegiatan perekonomian dan pelayanan publik dan kesehatan; mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, professional, dan berintegritas berbasis teknologi informasi; meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan penguatan budaya dan kearifan lokal; dan mewujudkan Pembangunan yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Debat Pertama Pilgub Kaltim 2024, Isran Pancing Rudy Mas'ud, Tanya Keinginan Jadi Gubernur
Di segmen kedua tema debat berkelindan tentang strategi pasangan calon dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dari sisi penyediaan fasilitas kesehatan yang merata, backlog perumahan, serta upaya menekan angka pengangguran di Kaltim.
Di segmen ini, ajang saling serang mulai nampak seperti saat Isran yang seketika mengoreksi pernyataan Rudy Mas'ud terkait akan menghadirkan rumah sakit unggulan merata se-Kaltim namun terucap 10 kecamatan se-Kaltim. "Saya hanya mengoreksi saja, Mungkin maksudnya 10 kabupaten/kota, bukan 10 kecamatan," sebutnya.
Bahkan Isran menyebut hal itu merupakan program yang bagus. "Handak jadi gubernur kah," katanya di podium yang disambut antusias para penonton debat di Plenary Hall Sempaja Samarinda.
Dia pun menyebut enggan berkomentar banyak lantaran takut dilaporkan ke kepolisian jika terlalu dalam mengkritik program yang disampaikan paslon nomor urut 02. Hal ini disinggungnya lantaran beberapa hari sebelum debat, tim hukum Rudy-Seno melaporkan seorang pemuda bernama Andi Muhammad Akbar ke Polda Kaltim terkait kritikan yang menyebut adanya utang yang tercatat di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Rudy Mas'ud.
Paslon 02 pun balik menyerang ketika sub tema menekan angka pengangguran. Calon Wakil Gubernur Seno Aji menyebut miris melihat angka pengangguran di Kaltim yang masih meski banyak ruang pekerjaan yang tersedia cari pengelolaan sumber daya alam. Mayoritas merupakan pekerja migran dari daerah lain bukan orang daerah. "Miris melihatnya, bahkan dengan APBD Kaltim yang besar belum bisa berbuat banyak," tuturnya.
Jika keduanya terpilih, maka program kerja gratispol yang mereka usung menjadi jawaban untuk menekan pengangguran di Kaltim. Lewat program ini, kata Seno, pemerintah bisa menumbuhkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan bisa menyerap tenaga kerja. "Bayangkan satu UMKM memiliki 2-3 orang pekerja. Jika dirawat dan dikembangkan dengan baik UMKM yang ada bisa maksimal menyerap tenaga kerja," klaimnya.