berau

Mantap, Kakao Asal Berau Dapat Pengakuan Internasional

Faroq Zamzami
Minggu, 16 Maret 2025 | 09:54 WIB
KELOLA HUTAN: Sri Juniarsi (empat kiri) dalam acara Thought Leaders Forum yang diselenggarakan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025. (YKAN UNTUK BERAU POST)

PROKAL.CO, JAKARTA – Petani kakao di Kabupaten Berau, membuktikan pelestarian hutan dan kesejahteraan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Melalui program perhutanan sosial, mereka mengelola lahan secara berkelanjutan dengan menanam kakao dalam sistem agroforestri.

Baca Juga: Ada Efisiensi Anggaran, Event Tahunan di Kabupaten Berau Ini Terancam Batal

Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, program tersebut bisa berjalan dengan dukungan pemerintah daerah dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).

Bahkan kakao Berau kini menembus pasar nasional dan mendapat pengakuan internasional, sekaligus menjaga kelestarian hutan alam yang masih mendominasi 75 persen wilayah Berau.

Pihaknya saat ini menjadi percontohan dalam pengelolaan perhutanan sosial di Kaltim.

"Kami telah berhasil menyusun dokumen Pembangunan Kawasan Terintegrasi (Integrated Area Development/IAD), yang pertama di Kalimantan Timur, guna mengoptimalkan pemanfaatan 98 ribu hektare perhutanan sosial di Berau,” ujar Sri Juniarsi dalam acara bincang Thought Leaders Forum yang diselenggarakan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Jakarta, (12/3/2025).

Pembangunan kawasan terintegrasi merupakan konsep pembangunan dengan memastikan kekayaan alam di kawasan hutan tersebut tidak hanya dijaga tapi juga memberikan manfaat berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca Juga: Di Kabupaten Berau, Ini Sektor-Sektor yang Tak Kena Efisiensi

Menurutnya, salah satu pemanfaatan lahan di wilayah kampung yaitu dengan budidaya komoditas kakao.

“Dengan pendampingan yang baik, kakao dari perkebunan rakyat ini bahkan bisa menembus pasar nasional,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, menambahkan beberapa strategi yang dijalankan Pemkab dalam mendorong pengembangan kakao yaitu mulai dari menggandeng multi pihak, pemetaan dan pengembangan kawasan kakao, peningkatan produksi sampai dengan peningkatan kualitas biji kakao.

“Kita juga memberikan fasilitas permodalan dan pemasaran melalui sistem kemitraan, hilirisasi produk kakao, promosi dan yang terpenting yaitu memberikan pendampingan yang lebih intensif terhadap petani,” sebutnya.

Baca Juga: Warga Aktif Membeli Emas Saat Harga Tinggi, Kok Bisa, Ini Kata Kepala Pegadaian Cabang Berau

Halaman:

Tags

Terkini