"Terakhir kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dengan andil 0,03 persen," sebutnya.
Adapun komoditas yang menjadi pendorong inflasi dari bulan ke bulan adalah tarif listrik, udang basah, ikan layang, cabai rawit, beras, bawang merah, ikan tongkol, ikan kembung, ikan bandeng dan santan jadi.
Di sisi lain ada komoditas penahan inflasi, yakni daging ayam ras, diikuti oleh kangkung, bayam, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, sawi hijau, timun, sepatu wanita, sampo, dan daun singkong.
Dengan kondisi ini, Yudi mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja dan mengatur pengeluaran, mengingat fluktuasi harga komoditas masih berpotensi terjadi.
Ia juga menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi yang berlangsung.
Baca Juga: Kapendam VI/Mlw Kristiyanto Berkunjung ke Gedung Biru Kaltim Post, Bahas Ini
Menurut, Plt Kabag Ekonomi Setda Berau, Syafri, meski angka inflasi di Berau tinggi, hal ini tentunya cukup berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, sehingga berbagai langkah strategis telah diambil untuk menekan inflasi.
Adapun beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain, menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui kerja sama dengan pemasok dan distributor, gerakan menanam cabai serentak bersama masyarakat untuk mengurangi kebergantungan pada pasokan luar daerah.
Perluasan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi kebutuhan pokok lokal, memastikan kelancaran distribusi pangan dengan pemantauan di gudang dan pasar, mengawasi distribusi bahan bakar dan gas subsidi, agar tidak terjadi kelangkaan atau penyalahgunaan, memantau harga bahan pokok di pasar dan distributor, termasuk melalui sidak langsung.
Baca Juga: Dugaan Rudapaksa Dokter PPDS Unpad di RSHS, Muncul Dugaan Korban Bukan Hanya Satu Orang
"Hingga mengadakan operasi pasar murah bekerja sama dengan OPD terkait untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau," lanjutnya. (*/aja/far)