• Senin, 22 Desember 2025

Kenaikan Tarif Setrum Jadi Penyumbang Utama Inflasi di Kabupaten Ini  

Photo Author
Faroq Zamzami
- Kamis, 10 April 2025 | 15:00 WIB
ILUSTRASI: Tarif listrik menjadi sumber utama penyebab inflasi pada Maret 2025, setelah sebelumnya berhasil menyumbang deflasi pada awal tahun 2025.  (BERAU POST)
ILUSTRASI: Tarif listrik menjadi sumber utama penyebab inflasi pada Maret 2025, setelah sebelumnya berhasil menyumbang deflasi pada awal tahun 2025. (BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Setelah beberapa bulan mencatatkan deflasi, Kabupaten Berau kembali mengalami inflasi pada Maret 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) Berau mencatat, inflasi bulan ke bulan sebesar 2,51 persen, dengan penyumbang utama berasal dari kenaikan tarif listrik yang sebelumnya sempat ditekan oleh kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Maling Makin Nekat, Ban Mobil Dipreteli di Halaman Rumah 

Kepala BPS Berau, Yudi Wahyudin, menerangkan jika dilihat inflasi dari tahun ke tahun, sejak awal 2025 Kabupaten Berau mengalami deflasi.

Dimulai dari Januari mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dan Februari mengalami deflasi sebesar 0,56 persen.

"Melihat beberapa bulan ke belakang, Kabupaten Berau mengalami deflasi secara berturut-turut," ucapnya, Rabu (9/4/2025).

Faktor utama lantaran kebijakan tarif listrik yang memengaruhi seluruh angka inflasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

 Baca Juga: Banjir Rendam Komoditas Andalan Kabupaten Berau, Terancam Rusak

Setelah kebijakan tersebut tidak berlaku, hal itu menjadi sumber utama mendorong terjadinya inflasi pada Maret 2025 di Kabupaten Berau. Kemudian jika dirinci menurut kelompok pengeluarannya, terdapat tiga kelompok komoditas yang menjadi penyumbang inflasi Maret.

Pada tingkat Provinsi Kaltim, inflasi tahun ke tahun sebesar 1,37 persen. Untuk Kabupaten Berau dari bulan ke bulan tercatat inflasi sebesar 2,51 persen.

Sementara tahun ke tahun inflasi tercatat 1,71 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 1,03 persen. 

Di antaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 2,28 persen dengan andil 0,70 persen.

Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 12,06 persen dengan andil 1,86 persen.

 Baca Juga: Belanja Bahagia, PLN Tebar Senyum Berkah untuk Anak Yatim Dhuafa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X