“Setelah dicek, struktur masih bagus. Kalau ada yang bisa dipakai, akan kami manfaatkan kembali. Yang rusak, akan diperbaiki,” tegasnya.
DPUPR juga berencana memindahkan jembatan ke lokasi baru dan menyiapkan alat berat, termasuk ekskavator dari Tanjung Redeb, untuk mendukung proses evakuasi dan pembangunan.
Pihaknya juga akan relokasi bangunan fondasi jembatan yang terbuat dari kayu log di lokasi.
“Relokasi akan bergeser, kita akan letakkan yang tingginya sekitar 20 meter dari dasar,” jelasnya.
Camat Kelay, Toris, menyampaikan kondisi terkini di Kampung Mapulu usai jembatan bailey penghubung antara Kampung Mapulu dan Kampung Panaan hanyut diterjang banjir besar.
Menurutnya, kondisi saat ini cukup memperihatinkan karena menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi kebutuhan pokok.
Baca Juga: Video Kelulusan Undang DJ Viral, Kepala SMKN 1 Tapin Selatan Bilang Soal Saweran Itu di Luar Kendali
Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk segera melakukan penanganan.
“Setelah jembatan hanyut, Kampung Mapulu jadi terisolasi. Itu satu-satunya akses jalan darat,” ujar Toris.
Lokasi pembangunan jembatan juga akan disurvei kembali agar berada di dataran yang lebih tinggi dan tidak mudah terkena banjir seperti sebelumnya.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan pangan warga selama akses darat terputus, Pemerintah Kampung Mapulu diminta segera mengajukan permohonan bantuan logistik.
Baca Juga: Pelacuran Online di Sekitar IKN Memang Ada, PSK-nya dari Luar Kaltim
Untuk sementara, masyarakat setempat menggunakan perahu untuk menyeberang sungai dari sisi Kampung Panaan ke Kampung Mapulu dan sebaliknya.
“Karena terisolasi, pemerintah kampung diminta ajukan permohonan bantuan pangan,” jelasnya. (sen/far)