Disbudpar Berau juga terus mengajukan usulan anggaran lewat anggaran biaya tambahan (ABT). Targetnya, sebagian sarana bisa dikerjakan pada 2025.
Perkiraan kebutuhan anggaran tambahan untuk Labuan Cermin Rp 1,5 hingga Rp 2,5 miliar. Dana tersebut akan difokuskan untuk fasilitas dasar seperti tempat sampah, papan informasi, toilet, hingga tempat tunggu dan parkir yang lebih tertata.
“Kami juga minta dukungan untuk penyediaan peralatan atraksi air seperti kano. Mudahan bisa masuk di APBD murni 2026,” tambahnya.
Dari sisi penataan, kawasan darat di sekitar Labuan Cermin dinilai perlu pembenahan. Area tersebut saat ini masih bercampur dengan akses jembatan nelayan dan belum memiliki ruang tunggu atau lokasi pedagang yang rapi.
Pihaknya pun mendorong agar Pemkab bisa membebaskan lahan di sekitar itu untuk dijadikan area yang lebih representatif.
Baca Juga: Hindari Jerat Hukum, Bupati Berau Ingatkan Kepala Kampung untuk Kelola Dana Desa yang Benar
“Kita ingin di sisi daratnya ada tourism information center (TIC), tempat tunggu nyaman, dan parkir yang layak,” paparnya.
Andi menambahkan, meski belum ada bantuan langsung dari Pemprov Kaltim untuk pengembangan destinasi, dukungan tetap diberikan dalam bentuk pembangunan jalan menuju Bidukbiduk.
Jalan yang dulu rusak parah di beberapa titik, seperti di Kampung Buyung-Buyung, kini sudah nyaris selesai diperbaiki. Waktu tempuh Tanjung Redeb–Bidukbiduk pun kini hanya sekitar 4 jam.
“Kalau akses jalannya sudah mulus, dan sepanjang jalan juga ada banyak tempat wisata singgahan seperti air panas asin Pemapak, ini akan jadi paket menarik,” terangnya.
Dirinya berharap, usulan anggaran yang diajukan bisa disetujui agar pengembangan destinasi Labuan Cermin bisa sempurna. Dengan kelengkapan fasilitas yang memadai dan pengelolaan yang terus dibenahi, destinasi unggulan itu diharapkan mampu memberikan pengalaman wisata yang lebih nyaman sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga: DPMK Berau Dorong Ketahanan Pangan, Optimalkan lewat BUMK
Sementara itui, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan, komitmennya terhadap sektor pariwisata.
Menurutnya, pengembangan destinasi unggulan seperti Labuan Cermin tak hanya soal menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.
“Pengembangan pariwisata ini tidak hanya dibebankan satu dinas saja, tapi semua OPD harus ikut mendukung agar maksimal dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya. (aja/far)