berau

Disbudpar Berau Mulai Meregenerasi Seniman Tradisional, Gelar Pelatihan Gambus Libatkan Siswa SMA

Rabu, 23 Juli 2025 | 09:30 WIB
PELATIHAN: Para peserta saat mengikuti pelatihan musik gambus di Kantor Disbudpar Berau. (IZZA/BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar pelatihan musik gambus selama tiga hari, 21–23 Juli 2025.

Pelatihan ini melibatkan 20 peserta dari beberapa SMA di Berau dan menjadi langkah awal pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan seni tradisional.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, mengatakan ini merupakan kali pertama pihaknya mengundang perwakilan sekolah untuk ikut serta dalam pelatihan tersebut. Ia menilai pelajar merupakan sasaran penting dalam upaya pelestarian budaya.

Baca Juga: Awas, Main Layang-Layang di Sekitar Bandara Bisa Kena Hukuman Penjara dan Denda

“Baru tahun ini kami mengadakan pelatihan gambus ini. Pelatihnya pun dari Berau, dan sudah sangat paham karena memang ahli di bidang musik gambus,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Gambus, kata Ilyas, merupakan salah satu kekhasan seni musik daerah Berau yang sudah dikenal sejak lama. Sejumlah lagu-lagu daerah juga banyak diiringi alat musik tersebut. Karena itu, ia ingin pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut.

“Saya harap pelatihan ini tidak hanya berhenti di pelatihan dasar. Ke depan harus ada pelatihan lanjutan. Bahkan saya ingin ada lomba gambus, supaya anak-anak ini bisa tampil dan menunjukkan kemampuannya,” jelasnya.

Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya regenerasi pelaku seni tradisi. Saat ini masih ada sumber daya manusia yang menguasai seni-seni lokal, tetapi sebagian besar sudah berusia lanjut.

“SDM-nya masih ada, tapi kebanyakan sudah tua. Karena itu, harus ada regenerasi. Kalau memang diperlukan, mereka yang ahli ini bisa direkam untuk dokumentasi agar tidak hilang ilmunya,” katanya.

Baca Juga: Pelaku UMKM di Berau Tahun Ini Dapat Jatah 100 Sertifikasi Halal Gratis, tapi Kuotanya Belum Terpenuhi  

Selain gambus, dirinya juga punya rencana memperluas pelatihan seni tradisi lainnya. Seperti musik kulintang khas Suku Bajau, tari jappin, tari Dayak, tari dalling, hingga bela diri tradisional kuntau.

“Semua itu bagian dari kekayaan budaya Berau. Kalau tidak kita rawat, bisa hilang. Kita ingin pelajar mengenal semuanya, tidak hanya tahu lewat cerita atau tontonan di media sosial,” tegasnya.

Ia menyebutkan, pelatihan seperti ini tak hanya soal warisan budaya, tapi juga bisa menjadi pintu untuk pengakuan lebih luas terhadap pelaku seni di daerah. Karena itu, dalam rencana jangka pendek, pihaknya ingin menyiapkan penghargaan khusus bagi pelaku seni di Bumi Batiwakkal.

“Rencananya, para pelaku seni ingin kami berikan piagam pada saat peringatan hari jadi Berau. Itu bentuk pengakuan resmi bahwa mereka adalah peseni tradisi Berau,” ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini