berau

Antisipasi Potensi Banjir, DPUPR Berau Lakukan Normalisasi hingga Penataan Drainase 

Selasa, 12 Agustus 2025 | 09:26 WIB
Fendra Firnawan (SENO/BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kini tengah fokus melakukan penanganan wilayah rawan genangan, baik di perkotaan maupun kawasan lain.

Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2026 dan bakal berpotensi memicu banjir di sejumlah lokasi.

Baca Juga: Mutasi Pejabat di Pemkab Berau Tengah Berproses, Sekkab Sebut Tinggal Bahas Ini

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), DPUPR Berau, Hendra Pranata, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang.

Ia menyebut, banjir adalah persoalan kompleks yang tidak dapat dituntaskan dalam waktu singkat.

“Yang prioritas utama kami, di bulan Januari dan Februari kemungkinan menghadapi banjir. Memang masalah besar dan tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran,” ujarnya.

Menurut Hendra, langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan kawasan yang kerap terendam. Peta ini akan menjadi dasar penentuan strategi teknis di lapangan, termasuk proyek permanen dan penanganan darurat.

Baca Juga: Potensi Laut di Kabupaten Berau Melimpah, Kecamatan Bidukbiduk Didorong Kembangkan Produk Olahan Ini

“Setidaknya ada pemetaannya, bagaimana permasalahan ini ditanggapi dalam jangka panjang, dan dalam jangka pendek ada penanganan tersendiri,” tambahnya.

Hendra Pranata (SENO/BERAU POST)
 

Selain proyek besar seperti normalisasi sungai, pembenahan jaringan pembuangan air, dan peninggian titik-titik rawan, Bidang SDA juga menargetkan perbaikan sistem drainase dalam kota. Beberapa titik sudah menunjukkan kemajuan.

“Yang agak berkurang di kawasan Perum BI (Jalan Albina) sudah agak mendingan,” kata Hendra.

Sementara itu, Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan, menekankan pentingnya langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir. Salah satunya adalah pembersihan saluran air yang tertutup sedimentasi, yang akan melibatkan kerja sama lintas OPD.

“Arahan kami, kita sedang menangani langkah preventif. Kami bersama tiga OPD diminta penanganan pembersihan parit yang tertutup sedimentasi,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini